TUGAS
JURNALISTIK
(KLIPING
BERITA EKONOMI DI KORAN)
IHDN
DENPASAR
OLEH :
KELOMPOK IV
1. Ni Made Suliartini (10.1.1.1.1.3864)
2. Ni Luh Putu Astini (10.1.1.1.1.3865)
3. Gusti Ayu Indrawati Rahayu (10.1.1.1.1.3870)
4. Luh Evi Wiani (10.1.1.1.1.3885)
5. Kadek Suseka Mahadewi (10.1.1.1.1.3886)
6. Ni Kadek Budiantari (10.1.1.1.1.3895)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU
FAKULTAS
DHARMA ACARYA
INSTITUT
HINDU DHARMA NEGERI
DENPASAR
2013
Menjelang
Kuningan, Harga Buah Melambung
Konsumen pun
Tercekik
Busungbiu, Jumat 1
November 2013
Menjelang
H-1 Hari raya Kuningan, sejumlah barang mengalami kelonjakan. Tak terlepas juga
buah yang merupakan bahan dasar dalam pembuatan sarana upakara untuk Hari Raya
Kuningan. Kenaikan harga buah ini
berkisar 65% dari harga biasanya, bahkan ada yang melewati 100% dari harga
biasanya.
Suasana pasar Busungbiu ketika H-1 Hari
Raya Kuningan sangat ramai. Dari pengamatan terlihat kebanyakan konsumen
membeli sarana prasarana Hari raya Kuningan diantaranya: sampian, buah, kue,
daging, canang dan bunga. Dari semua barang kebutuhan Hari Raya Kuningan, harga
buahlah yang melonjak paling tinggi
Salah satu pedagang yang ditemui di
pasar Busungbiu, I Ketut Semidi (1/11) menyebutkan kisaran harga buah pada hari
biasa, jeruk lumajang Rp.15.000,-/kg, sedangkan pada Hari Raya Kuningan harga
jeruk lumajang melonjak mencapai harga Rp.25.000,-/kg. Harga apel merah pada
hari biasa berkisaran Rp.22.000,-/kg – Rp. 25.000,-/kg, sedangkan pada Hari
Raya Kuningan harga apel merah melonjak hingga Rp. 35.000,-/kg. Dari buah lokal
seperti jambu air yang hari biasa Rp.
3.000,-/kg pada Hari Raya Kuningan
mencapai Rp. 8.000,-/kg.
Beberapa pedagang mengakui, kenaikan
beberapa harga buah disebabkan kurangnya pasokan yang datang, atau dapat
dikatakan jumlah permintaan lebih besar daripada jumlah ketersediaan barang.
Selain itu hal ini juga disebabkan oleh distributor dan pedagang yang mencari
kesempatan untuk menaikkan harga barang pada saat hari raya sehingga memperoleh
keuntungan yang lebih besar dari hari biasanya.
Kenaikan ini berimbas pada kemampuan
daya beli masyarakat. Terutama masyarakat menengah ke bawah. Ketut Serini
(1/11) mengakui,” Menjelang Hari Raya Kuningan, semua harga buah maha-mahal.
Saya bingung dalam memilih buah, agar bisa menghemat pengeluaran pada Hari Raya
Kuningan ini. (dix)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar