Senin, 27 Januari 2014

Kajian Nilai Pendidikan Dalam Cerita "Cupak-Gerantang"



TUGAS  ITIHASA

Mengkaji Nilai Pendidikan Yang Terdapat Dalam Cerita Cupak Gerantan




OLEH :
NAMA   :    NI MADE SULIARTINI
NIN           :     10.1.1.1.1.3864
PRODI      :     PAH /V.B







JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA
FAKULTAS DHARMA ACARYA
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR
20l2



 
 
CERITA CUPAK GERANTANG

Sinopsis Cerita
            Ada kisah di Desa Majalangangu, hidup sebuah keluarga yang yang miskin dan tidak memiliki anak. Mereka berdua selalu kehutan mencari daun dan kayu bakar. Pada suatu hari men bekung mencari men bekung melihatt jamur tumbuh diatas batu, lalu jamur itu dicabut, dan dijadikan lauk. Setlah men bekung memakan jamur itu ia mengidam dan hamil. Singka cerita ia melahirkan anak yang kembar pada saat ia melahirkan, ada pelangi, hujan gerimis harilintar dan gempa bumi. Men bekung melahirkan 2 anak laki-laki yang sangat berbeda fisik dan sifatnya. Yang pertama diberinama Cupak, kulitnya hitam, rambut seperti ijuk, mulut lebar gigi besar, pendek perut buncit, kuat makan, rupanya serem ditakuti orang, banyak akal yang jahat, dan sering jahil. Lain halnya dengan adiknya Gerantang, kulit putih besinar lembut, tinggi semampai sangat taman mempesona, dan hatinya suci budi luhur. Semenjak keluaga ini memiliki anak, kelauarg ini menjadi murah rejeki setiap usahanya berhasil sehingga daapt memmbeli sawah dan ladang. Ketika iGerantang sedang bekeraja disawah banyak pemuda pemudia yang mau membantu. Laen halnya dengan iCupak, setiap ia dating para gadis lari tidak ada yang mau mendekat. Cupa menjadi iri dengan I Gerantang, munculla siasat yang busuk untuk mencelai Gerantang. Cupak pergi kesawah Gerantang sudah selesai beerja dan mandi, melihat itu Cupak melumuri tubuhnya dengan lumpur dan segera pulang kerumah. Sesampainya ia di rumah ia mengadu mengatakan bahwa Gerantang tidak ikut bekerja ia hanya bermain dengan gadis-gadis bermesraan, Cupak meminta agar ayahnya menghukum Gerantang bila perlu di usir dari rumah, tanpa piker panjang ayahnya langsung menyetujui ide Cupak. Kemudia Cupak pergi mengadu ayam ke rumah  tetangganya. Setelah Gerantang sampai di rumah ayahnya langsung memukul dan mencaci maki Gerantang serta mengusirnya, Gerantang dengan tulus dan bakti memta pamit ke pada orang tuanya. Gerantang pergi meinggalkan rumah tanpa tujuan. Ia terus berjalan kehutan dan berhenti di samping tebing didekat air terjun, ia merenung membayangkan nasibnya.
            Setelah cupak pulang dari mengadu ayam, ia menanyakan adiknya, ayahnya mengatakan bahwa Gerantang sudah minggat dari rumah. Cupak menyesali perbuatannya dan ia bertekad untuk mencari adiknya dan membawa pulang. Ayahnya sangat menyesal telah memarahi anaknya yang tidak bersalah. Cupak mencari Gerantang ketengh hutan, dan akhirnya mereka bertemu ditengah hutan. Cupak meminta Gerantang untuk pulang namun Gerantang tidak mau, ia tetap pada prinsipnya. Cupak tetap mengiuti perjalanan adiknya, mereka keluar masuk hutan dan Cupak kelelahan dan kelaparan karena bekalnya sudah habis. Mereka tiba sebuah pondok ki dukuh seting seorang petapa yang memilki dua orang putri. Mereka menginap semalam disan dan esok hari melanjutkan perjalanan lagi.
Mereka keluar hutan dan  memasuki wililayah Desa yang suasananya sunyi,  sepi, sepertinya warga disana sangat ketakutan. Ada yang melihat ICupak ketakutan mengira itu musuh, dan IGerantang bertanya pada warga itu, ia mengatakan bahwa desa itu merupakan wilaya kerajaan Kediri. Dan di pasar sangat lengah pula I Cupak membeli nasi dan I Gerantang pada orang –orang disana, yang mengatkan bahwa Raja sedang memilki musuh besar I Benaru pemakan binatang dan manusia, putri kerajaan di culik olehnya di bawa ke goa tempat tinggalnya. I Cupak tertawa ia mengatakan bahwa makananya I Benaru jangankan se ekor seribu pun akan ia hadapi. I Gerantang meminta warga kekerajaan menjadi utusan mengatakan tentang penangkapan I Benaru, Raja sangat senang mendengar berita. I Cupak dan I Geratang di jemput di bawa kekrajaan, I Cupak sangat kagum dengan kemewahan dank e indahan kekerajaan. Lainhalnya dengan I Gerantang dengan tenang. Dihadapan Raja mereka memperkenalkan diri, I Cupak dengan sombong akan membawakan bangkai I Benaru kehadapan sang Raja. Sang Raja memberkan pusaka kekerajaan untuk bertempur dan cincin pengenal untuk putrinya.
Mereka berdua kemudian pergi setibanya digoa ditempat tinggal I Benaru, I Cupak takut menggigl melihat dasar jurang yang terdapat tumpukan tulang binatang dan manusia. Goa tempat tinggal I Benaru jauh dari dari atas dan jauh dari dasar, singgah I Gerantang mengumpulkan akar pohon beringin sebagai tali untuk turun. Sebelum I Gerantang turun ia menamcaakan tombak, jika tombak jauh keselataan berarti kalah dan jatuh ketimur berarti menaang. Kemudian I Gerantang turun ia meliat I Benaru sedang merayu tuan Putri agar mau di jadikan istri. Tuan putri melihat I Gerantang, kemudian I Gerantang bertempur dengan I Benaru  dan I Gerantang menang tuan Putri pingsan. Tombaknya jatuh ke timur dan I Cupak segera turun. Ia melihat tuan putri yang cantik sedang pingsan, ia mengatakan pada I Gerantang, ia yang akan menggendong tuan putri ke atas karena kasihan I Gerantang baru habis bertempur. Setelah I Cupak sampai di atas talinya di putuskan oleh I Cupak. I Gerantang menyesali nasibnya mengapa kakaknya sifatnya seperti itu.
I Cupak segera membawa tuan putri ke istana, I Cupak menjadi Raja. Namun tidak sesuai dengan tingkah-lakunya. Apabila terlmbat menyajikan makanan maka ia ke dapur triak-teriak, membuang kotoran sembarangan. Tuan putri terus diminta untuk menikah dengan nya namun tuan putri terus mengundur-undur dengan alas an menunggu musim bunga. Karena tuan puti yakin orang yang menolongnya masih hidup. Lainhalnya dengan I Gerantang ia kurus kering, tulang-tulang I Benaru dipakai titi naik keatas. Semua binatang dihutan dating menolong dan membantu keluar dari hutan. Semua orang yang melihat I Gerantang mengira ia jin jadi-jadian atau orang gila. Ada orang yang menanyainya bahwa ia akan menemui raja, maka orang itu melaporkan kepada raja dan I Cupak yakin itu adalah I Gerantang maka ia mencari tikar dan tali. I Gerntang di tangkap di gulung dengan tikar dan ikat lalu di buang kesungai yang mengalir deras. Namun nasib masih berpihak pada I Gerantang,   secara kebeulan pan bekung yang sedang memancing, kailnya dua kali nyangkut di tikar dan gulungan tikar itu di ambil dan di buka ia melihat I Gerantang, ia kemudian merawat I Gerantang dengan baik hingga I Gerantang pulih seperti sedia kala, tampa perkasa dan berwibawa. Orang tua ini menganggap I Gerantan sebagai anaknya. Ibuk angatkatnya menjual bunga ke pasar dan banyak gadis yang membeli bunga. Tuan putri membeli bunga di pasar dan amat terkejutt melihat men bekung mengenakan cincin pusak dan ia yakin bahwa I Gerantang sudah datang. Dan ia berkunjung ke rumah menbekung, dan melihat I Gerantang. I G erantang dan tuan putri kemudian menikah lalu I Gerantang menjadi raja yang bijaksana adil dan makmur.
Sedangkan I Cupak malu dan menyesali semua perbuatannya pada adiknya yang tidak bersalah, ia bertekat untuk keluar dari istana untuk mengembara. Dan ia mulai sadar akan kelakuannya yang keliru. I Cupak terus berjalan hingga di kerajaan Gerobag Besi, kerajaan ini sangat sunyi sepi karena dalam keadaan  berbahya rkyat dalam keadaan ketakutan dan gelisah. Karena ada Garuda raksasa yang suka membunuh manusia dan binatang. I Cupak menghadap raja dan mengatakan ingin membunuh Garuda hadiahnya akan dijadikan Raja dan di berikan Tuan putri. I Cupak mammpu mengalahkan Garuda dan diangkat menjadi raja. Ke Rajaan Gerobag besi menjadi tentram dan makmur di pinim oleh I Cupak yang bijksana meskipun rupanya buruk. Tuan putr tidak mau menikah dengan I Cupak karena buruk rupa. I Cupak menyadari itu dan ia mohon pamit pada tuan putri ia pergi untuk bertapa, jika ia belum berasil dalam bertapa maka lagit akan selalu mendung, awan akan menyelimuti kerajaan, bunga-bunga tidak mau mekar, dan semua binatang tidak enak makan. Semua yang mendengarkan menjadi terharu. I Cupak pergi ketempat suci ia melihat kumpulan api, ia bertemu dengan bhatara Brahma, dan I Cupak manding di taman Batara Brahma, selesai mandi I Cupak berubah menjadi tampan. Ketika I Cupak sadar dari yog samadinya diatas batu pucak gunung dilihat rupanya berubah. Dan kembali serta menikah dengan tuan putri, I Cupak menjadi raja dan  semuanya hidu bahagia adil dan makmur.


Nilai Pendidikan yang terkandung dalam cerita Cupak Gerantang
1.    Nilai Etika
Dalam cerita Cupak Gerantang terdapat nilai etika yaitu: sifat budi luhur I Gerantang yang patut ditiru. I Gerantang bertingkahlaku sesuai dengan Tri Kaya Parisuda. Selalu berbakti pada orang tua, berbakti dan menyerahkan diri pada Tuhan, mengetahui tata karma, rela berkorban dan selalu mengalah pada kakaknya. Bila dikaitkan dengan kehidupan sekarang sangat pantas prilaku I Gerantang bila dijadikan pedoman.



2.      Nilai Kesetiaan
Kesetiaan I Gerantang dengan printah orang tuanya, dan setia pada janjinya terhadap raja Kediri. Bahwa sannya kita harus selalu setia karena dalam agama hindu terdapat pula 5 macam satya.

3.      Nilai Keberanian
I Cupak dan I Gerantang berani bertarung mengdaapi musuh demi janji, artinya dalam menempuh pendidikan pun seseorang harus berani menanggung resiko dan hambatan-hambatan atau rintang yang menggalangi dalam mencapai tujuan dalam menempuh suatu pendidikan.

4.      Karma Phala
Karena perbuatan baik dari  I Gerantang yang dapat menyelamatkan tuan putri maka pada akhirnya dia yang menjadi raja Kediri dan menikah dengan Tuan Putri. Begitu pula I Cupak setelah bertarung mealawan burung garuda maka ia mendapatkan kejaaan dan setelah melakukan tapa berata, ia  mendapatkan anugrah waajhnya menjadi tampan. Bila diaiktkan dengan pendidikan jika mahasiswa belajar dengan baik dan trus berusaha serta mengerjakan tugas-tugas dengan baik maka ia akan menjadi orang pintar dan tamat pada waktunya.


Daftar Pustaka
…….. 1992. Kajian Nilai Dan Terjemaahan Geguritan Cupak Gerantang.  Singaraja: Departemen Kebudataan dan Pariwisata.

2 komentar: