TUGAS ITIHASA
Mengkaji Nilai Pendidikan Yang Terdapat Dalam Cerita
Cupak Gerantan
OLEH :
NAMA : NI MADE SULIARTINI
NIN :
10.1.1.1.1.3864
PRODI : PAH /V.B
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA
FAKULTAS DHARMA ACARYA
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR
20l2
|
CERITA
CUPAK GERANTANG
Sinopsis
Cerita
Ada kisah di
Desa Majalangangu, hidup sebuah keluarga yang yang miskin dan tidak memiliki
anak. Mereka berdua selalu kehutan mencari daun dan kayu bakar. Pada suatu hari
men bekung mencari men bekung melihatt jamur tumbuh diatas batu, lalu jamur itu
dicabut, dan dijadikan lauk. Setlah men bekung memakan jamur itu ia mengidam
dan hamil. Singka cerita ia melahirkan anak yang kembar pada saat ia
melahirkan, ada pelangi, hujan gerimis harilintar dan gempa bumi. Men bekung
melahirkan 2 anak laki-laki yang sangat berbeda fisik dan sifatnya. Yang
pertama diberinama Cupak, kulitnya hitam, rambut seperti ijuk, mulut lebar gigi
besar, pendek perut buncit, kuat makan, rupanya serem ditakuti orang, banyak
akal yang jahat, dan sering jahil. Lain halnya dengan adiknya Gerantang, kulit
putih besinar lembut, tinggi semampai sangat taman mempesona, dan hatinya suci
budi luhur. Semenjak keluaga ini memiliki anak, kelauarg ini menjadi murah
rejeki setiap usahanya berhasil sehingga daapt memmbeli sawah dan ladang.
Ketika iGerantang sedang bekeraja disawah banyak pemuda pemudia yang mau
membantu. Laen halnya dengan iCupak, setiap ia dating para gadis lari tidak ada
yang mau mendekat. Cupa menjadi iri dengan I Gerantang, munculla siasat yang
busuk untuk mencelai Gerantang. Cupak pergi kesawah Gerantang sudah selesai
beerja dan mandi, melihat itu Cupak melumuri tubuhnya dengan lumpur dan segera
pulang kerumah. Sesampainya ia di rumah ia mengadu mengatakan bahwa Gerantang tidak
ikut bekerja ia hanya bermain dengan gadis-gadis bermesraan, Cupak meminta agar
ayahnya menghukum Gerantang bila perlu di usir dari rumah, tanpa piker panjang
ayahnya langsung menyetujui ide Cupak. Kemudia Cupak pergi mengadu ayam ke
rumah tetangganya. Setelah Gerantang
sampai di rumah ayahnya langsung memukul dan mencaci maki Gerantang serta
mengusirnya, Gerantang dengan tulus dan bakti memta pamit ke pada orang tuanya.
Gerantang pergi meinggalkan rumah tanpa tujuan. Ia terus berjalan kehutan dan
berhenti di samping tebing didekat air terjun, ia merenung membayangkan
nasibnya.
Setelah cupak pulang dari mengadu ayam, ia menanyakan
adiknya, ayahnya mengatakan bahwa Gerantang sudah minggat dari rumah. Cupak
menyesali perbuatannya dan ia bertekad untuk mencari adiknya dan membawa
pulang. Ayahnya sangat menyesal telah memarahi anaknya yang tidak bersalah.
Cupak mencari Gerantang ketengh hutan, dan akhirnya mereka bertemu ditengah
hutan. Cupak meminta Gerantang untuk pulang namun Gerantang tidak mau, ia tetap
pada prinsipnya. Cupak tetap mengiuti perjalanan adiknya, mereka keluar masuk
hutan dan Cupak kelelahan dan kelaparan karena bekalnya sudah habis. Mereka tiba
sebuah pondok ki dukuh seting seorang petapa yang memilki dua orang putri.
Mereka menginap semalam disan dan esok hari melanjutkan perjalanan lagi.
Mereka
keluar hutan dan memasuki wililayah Desa
yang suasananya sunyi, sepi, sepertinya
warga disana sangat ketakutan. Ada yang melihat ICupak ketakutan mengira itu
musuh, dan IGerantang bertanya pada warga itu, ia mengatakan bahwa desa itu
merupakan wilaya kerajaan Kediri. Dan di pasar sangat lengah pula I Cupak
membeli nasi dan I Gerantang pada orang –orang disana, yang mengatkan bahwa
Raja sedang memilki musuh besar I Benaru pemakan binatang dan manusia, putri
kerajaan di culik olehnya di bawa ke goa tempat tinggalnya. I Cupak tertawa ia
mengatakan bahwa makananya I Benaru jangankan se ekor seribu pun akan ia
hadapi. I Gerantang meminta warga kekerajaan menjadi utusan mengatakan tentang
penangkapan I Benaru, Raja sangat senang mendengar berita. I Cupak dan I
Geratang di jemput di bawa kekrajaan, I Cupak sangat kagum dengan kemewahan
dank e indahan kekerajaan. Lainhalnya dengan I Gerantang dengan tenang.
Dihadapan Raja mereka memperkenalkan diri, I Cupak dengan sombong akan
membawakan bangkai I Benaru kehadapan sang Raja. Sang Raja memberkan pusaka
kekerajaan untuk bertempur dan cincin pengenal untuk putrinya.
Mereka
berdua kemudian pergi setibanya digoa ditempat tinggal I Benaru, I Cupak takut
menggigl melihat dasar jurang yang terdapat tumpukan tulang binatang dan
manusia. Goa tempat tinggal I Benaru jauh dari dari atas dan jauh dari dasar,
singgah I Gerantang mengumpulkan akar pohon beringin sebagai tali untuk turun.
Sebelum I Gerantang turun ia menamcaakan tombak, jika tombak jauh keselataan
berarti kalah dan jatuh ketimur berarti menaang. Kemudian I Gerantang turun ia
meliat I Benaru sedang merayu tuan Putri agar mau di jadikan istri. Tuan putri
melihat I Gerantang, kemudian I Gerantang bertempur dengan I Benaru dan I Gerantang menang tuan Putri pingsan.
Tombaknya jatuh ke timur dan I Cupak segera turun. Ia melihat tuan putri yang
cantik sedang pingsan, ia mengatakan pada I Gerantang, ia yang akan menggendong
tuan putri ke atas karena kasihan I Gerantang baru habis bertempur. Setelah I
Cupak sampai di atas talinya di putuskan oleh I Cupak. I Gerantang menyesali
nasibnya mengapa kakaknya sifatnya seperti itu.
I
Cupak segera membawa tuan putri ke istana, I Cupak menjadi Raja. Namun tidak
sesuai dengan tingkah-lakunya. Apabila terlmbat menyajikan makanan maka ia ke
dapur triak-teriak, membuang kotoran sembarangan. Tuan putri terus diminta
untuk menikah dengan nya namun tuan putri terus mengundur-undur dengan alas an
menunggu musim bunga. Karena tuan puti yakin orang yang menolongnya masih
hidup. Lainhalnya dengan I Gerantang ia kurus kering, tulang-tulang I Benaru
dipakai titi naik keatas. Semua binatang dihutan dating menolong dan membantu
keluar dari hutan. Semua orang yang melihat I Gerantang mengira ia jin
jadi-jadian atau orang gila. Ada orang yang menanyainya bahwa ia akan menemui
raja, maka orang itu melaporkan kepada raja dan I Cupak yakin itu adalah I
Gerantang maka ia mencari tikar dan tali. I Gerntang di tangkap di gulung
dengan tikar dan ikat lalu di buang kesungai yang mengalir deras. Namun nasib
masih berpihak pada I Gerantang, secara kebeulan pan bekung yang sedang
memancing, kailnya dua kali nyangkut di tikar dan gulungan tikar itu di ambil
dan di buka ia melihat I Gerantang, ia kemudian merawat I Gerantang dengan baik
hingga I Gerantang pulih seperti sedia kala, tampa perkasa dan berwibawa. Orang
tua ini menganggap I Gerantan sebagai anaknya. Ibuk angatkatnya menjual bunga
ke pasar dan banyak gadis yang membeli bunga. Tuan putri membeli bunga di pasar
dan amat terkejutt melihat men bekung mengenakan cincin pusak dan ia yakin
bahwa I Gerantang sudah datang. Dan ia berkunjung ke rumah menbekung, dan
melihat I Gerantang. I G erantang dan tuan putri kemudian menikah lalu I
Gerantang menjadi raja yang bijaksana adil dan makmur.
Sedangkan
I Cupak malu dan menyesali semua perbuatannya pada adiknya yang tidak bersalah,
ia bertekat untuk keluar dari istana untuk mengembara. Dan ia mulai sadar akan
kelakuannya yang keliru. I Cupak terus berjalan hingga di kerajaan Gerobag
Besi, kerajaan ini sangat sunyi sepi karena dalam keadaan berbahya rkyat dalam keadaan ketakutan dan
gelisah. Karena ada Garuda raksasa yang suka membunuh manusia dan binatang. I
Cupak menghadap raja dan mengatakan ingin membunuh Garuda hadiahnya akan
dijadikan Raja dan di berikan Tuan putri. I Cupak mammpu mengalahkan Garuda dan
diangkat menjadi raja. Ke Rajaan Gerobag besi menjadi tentram dan makmur di
pinim oleh I Cupak yang bijksana meskipun rupanya buruk. Tuan putr tidak mau
menikah dengan I Cupak karena buruk rupa. I Cupak menyadari itu dan ia mohon
pamit pada tuan putri ia pergi untuk bertapa, jika ia belum berasil dalam
bertapa maka lagit akan selalu mendung, awan akan menyelimuti kerajaan,
bunga-bunga tidak mau mekar, dan semua binatang tidak enak makan. Semua yang
mendengarkan menjadi terharu. I Cupak pergi ketempat suci ia melihat kumpulan
api, ia bertemu dengan bhatara Brahma, dan I Cupak manding di taman Batara
Brahma, selesai mandi I Cupak berubah menjadi tampan. Ketika I Cupak sadar dari
yog samadinya diatas batu pucak gunung dilihat rupanya berubah. Dan kembali
serta menikah dengan tuan putri, I Cupak menjadi raja dan semuanya hidu bahagia adil dan makmur.
Nilai Pendidikan yang
terkandung dalam cerita Cupak Gerantang
1. Nilai
Etika
Dalam
cerita Cupak Gerantang terdapat nilai etika yaitu: sifat budi luhur I Gerantang
yang patut ditiru. I Gerantang bertingkahlaku sesuai dengan Tri Kaya Parisuda.
Selalu berbakti pada orang tua, berbakti dan menyerahkan diri pada Tuhan,
mengetahui tata karma, rela berkorban dan selalu mengalah pada kakaknya. Bila
dikaitkan dengan kehidupan sekarang sangat pantas prilaku I Gerantang bila
dijadikan pedoman.
2. Nilai
Kesetiaan
Kesetiaan I Gerantang dengan printah
orang tuanya, dan setia pada janjinya terhadap raja Kediri. Bahwa sannya kita
harus selalu setia karena dalam agama hindu terdapat pula 5 macam satya.
3. Nilai
Keberanian
I Cupak dan I Gerantang berani bertarung
mengdaapi musuh demi janji, artinya dalam menempuh pendidikan pun seseorang
harus berani menanggung resiko dan hambatan-hambatan atau rintang yang
menggalangi dalam mencapai tujuan dalam menempuh suatu pendidikan.
4. Karma
Phala
Karena perbuatan baik dari I Gerantang yang dapat menyelamatkan tuan
putri maka pada akhirnya dia yang menjadi raja Kediri dan menikah dengan Tuan
Putri. Begitu pula I Cupak setelah bertarung mealawan burung garuda maka ia
mendapatkan kejaaan dan setelah melakukan tapa berata, ia mendapatkan anugrah waajhnya menjadi tampan.
Bila diaiktkan dengan pendidikan jika mahasiswa belajar dengan baik dan trus
berusaha serta mengerjakan tugas-tugas dengan baik maka ia akan menjadi orang
pintar dan tamat pada waktunya.
Daftar Pustaka
……..
1992. Kajian Nilai Dan Terjemaahan
Geguritan Cupak Gerantang. Singaraja:
Departemen Kebudataan dan Pariwisata.
Pelajaran apa yang dapat dalam cerita tersebut
BalasHapus??
BalasHapus