TUGAS
YOGA II
“ ESENSI
AJARAN YOGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”
IHDN DENPASAR
Dosen
Pengampu: I Ketut Sumardana, S.Pd.H
OLEH :
NI MADE SULIARTINI
10.1.1.1.1.3864
P.A.H. V.B
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA
FAKULTAS DHARMA
ACARYA
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR
|
ESENSI
AJARAN YOGA
DALAM
AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
I
PENDAHULUAN
Menurut Pidarta (2000 : 136-137), kata yoga dapat juga diartikan
menghubungkan diri dengan
Tuhan melalui pikiran. Adapun caranya
adalah dengan memusatkan pikiran hanya
kepada Tuhan. Yoga bukanlah suatu jalan keahlian tertentu, melainkan suatu pengakuan dan
pengabdian. Yoga adalah suatu dorongan batin untuk pengembangan diri. Pada tiap
langkah yoga merupakan proses penilaian diri (Saraswati, 2004 : 5). Dalam perspektif lain, yoga adalah cara untuk mulat
sarira (merefleksikan/instrospeksi diri yang menyebabkan orang tahu diri, sehingga menjadi suci lahir bhatin.
Suci berarti sahrdaya, yakni sehati
dalam Tuhan Yang Maha Suci. Yoga merupakan bagian dari ajaran agama
Hindu yang didalamnya terdapat ajaran
etika dan moralitas yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan ini.
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak aktivitas yang telah kita lakukan, aktivis itu
disengaja atau tidak disengaja. Aktiitas atau kegiatan yang kita lakukan karena
suatu pekerjaan yang murupakan suau keharusan dan daapt pila dilakukan bukan karna pekerjaan mlainkan karena ketidak
senagjaan. Aktivitas dalam kehidupan sehari-hari
termasuk kedalam yoga namun kita tidak menyadarinya. Karena kita melakukan
kegiatan itu tanpa disengaja. Banyak hal dalam aktivitas kehidupan sehari-hari,
termasuk ajaran yoga. Ajaran astanggan yoga sering dilakukan tanpa di sengaja.
Pengendalin diri yang sring dilakukan. Serta konsentrasi pada suatu pekerjaan
yang sedang dilakukan. Maka tidak mungkin kalau dalam aktivitas sehari-hari itu merupakan bagian
dari yoga. Sembahyang merupakan bagian dari yoga.
Dalam
aktivitas kehidupan sehari-hari saya banyak hal yang termasuk ajaran yoga.
Namun yang saya akan paparkan seingat saya dan yang ada kaitannya dengan ajaran
yoga. Mulai sebelum saya sekolah yang saya ingat sampai sekarang di bangku
kuliah.
II
PEMBAHASAN
2.1 Aktivitas Dalam Kehidupan Sehari-hari Yang
Termasuk Yoga
2.1.1. Aktivitas Sebelum SD
Yang saya ingat sebelum saya duduk di bangku sekolah
dasar saya pernah diajak sembahyang kepura Siva Muka Bulakan yang berada di Desa
Gobleg, yang odalannya hari Tumpek Landep. Sembahyang dipura Desa, di sanggah
Dadia. Dan sembahyang dirumah. Aktivitas
lain yang saya ingat yaitu, saya pernah diajak menengok orang sakit
kerumahnya. Serta orangtua dan kakak saya sering mengajari saya menulis
dan berhitung, karena diDesa saya pada waktu belum ada Taman Kanak-kanak (TK).
Namun sekarang sudah ada.
2.1.2 Aktivitas Pada Saat SD
SD saya pada tahun 1998 hingga tahun 2004 di SD NO 3
Pedawa. Adapun aktivitas saya pada waktu SD di sekolah maupun dirumah atau
diluar rumah. Aktivitas di sekolah Belajar dikelas dan diluar kelas, yaitu
belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan dengan teman-teman.
Belajar didalam kelas yaitu belajar membaca, menulis, berhitung dan tentang
mata pelajaran yang lainnya. Dan pada saat SD saya juga sempat belajar menari
dan sering ikut ngayah-ngayah di Pura menari. Setiap hari ikut senam pagi dan
setiap hari senin ikut upacara bendera, serta satu minggu sekali ikut olahraga.
Persembahyangan yang saya ikuti pada saaat SD Tri Sandhya setiap hari,
persmbahyangan Purnama dan Tilem serta sembhyang pada saat Saraswati, Galungan,
sembahyang di Pura Desa paada saat odalan, sembhyang di sanggah dadia dan sembahyang
dirumah. Pada saat saya kelas 1 pernah saya diajak ke Cempaga mencari cah-cah
untuk di campur dengan beras, karena pada waktu itu terjadi krisis. Saya tetap senang
meski nasi harus dicampur dengan cah-cah. Pernah pula saya di ajak ibuk saya
meninjam uang untuk membeli beras, pada waktu itu hujan pakian saya basah kuyup
dan kebetulan pakian yang saya gunakan robek, ibuk saya diberikan kata-kata
yang nadanya seperti orang mengomel, orang itu pengusaha yang mempunyai dua
anak, anak-anaknya yang mengetawai pakaian saya. Saya memang keluarga yang
kurang mampu sepertinnya orang tuanya pengusaha
namun orang tua saya hanya petani. Saya tidak menangis namun saya biasa
saja namun malunya luar biasa. Dulu kemanapun ibuk saya pergi saya selalu ikut
penderitaan di bidang ekonomi yang sering saya alami pada waktu SD. Pada saat
saya kelas 2 dan kelas 4 diajak menjenguk keluarga yang sakit, dirumah
sakit. Pada waktu kelas 3 saya terkena sakit tipes, hingga saya tidak
diperbolehkaan memakan makanan yang digoreng, dan selama 2 bulan saya hanya
makan bubur dan telur serta sayur-sayuran yang direbus, pada saat itu kuat pula
mengendalikan indria-indria saya, dirumah diatasi, di sekolah di larang membeli
snack dan es hanya roti dan air bawa dari rumah, meski teman- teman berbelanja saya berusaha untuk tidak iktu
memeli snack dan es, bisa sampai kelas 4.
Pada saat saya kelas 5 saya dijak
ikut ngayah dalam upacara ngaben di Dadia saya. Dan setelah upacara ngben saya
ikut majar-ajar kepura Kahyangan Jagat, pada saat majar-ajar saya hanya dengan
bibik dan nenek saya karena orang tua saya tidak ikut, saat berjalan ke Pura
Lempuyang Luhur sendal saya putus karena jalannya sangat licin. Dan sembhyang
di Pura-pura selanjutny saya tidak menggunakan sandal namun saya tetap nyaman
meski di pura Uluwatu sangat ramai.
2.1.3 Aktivitas Pada Saat SMP
Pada saat saya SMP pada tahun 2004 hingga tahun 2007 Saya
sekolah di SMP Negeri 4 Banjar. Adapun aktivitas yang saya lakukan didalam
sekolah atau pun diluar sekolah. Aktivitas yang saya lakukan didalam sekolah
yaitu mengikuti pembelajaran didalam kelas dan diluar kelas. Melakukan
persembahyangan puja Tri Sandhya setiap hari, sembhyang Purnama-Tilem dan
persembhyangan Saraswati. Mengikuti upacara bendera setipa hari senin, olahraga
seminggu sekali. Serta saya ikut eksetra Tari dan sempat ngayah menari pada
saat ngenteglinggih di sanggah dadia saya serta ngayah menari di pura Desa.
Pada saat saya kelas 1 SMP saya kesekolah berjalan dengan anak tetangga saya
yang sudah kelas 3. Pada waktu itu dia ada les tambahan tentang mata pelajaran
yang akan di UN kan. Saya pulang sendirian hujan saya tidak bawa payung, ada
petir jalannya licin, namun saya tetap berjalan saja. Hujannya sangat deras dan
isi kabut, saya jatuh karena jalannya licin semua buku saya berserakan dan
basah, namun pada waktu itu saya tetap tabah, saya yakin Tuhan tidak akan
memberikan ujian melebihi batas kemampuan hambanya, bukan sekali itu saja saya
kehujanan dan jatuh, pada saat kelas 3 juga pernah mengalami hal seperti itu.
Pada saat kelas tiga teman yang saya ajak berjalan kesekolah kelas 2 dan kelas
1. Saya dan teman saya yang kelas 2 sudah pulang tinggal menunggu yang kelas 1,
lumayan saya menunggu karena 1 jam mata pelajaran, tadinya dia yang menyuruh
saya untuk menunggu namun setelah saya tunggu dan dia pulang ternyata dia juga
menyuruh kakaknya menjemputnya, pada hal saya sudah lapar, capek menunggu
ujung-ujungnya saya berdua ditinggal, tapi saya tetap santai saja. Pernah juga saya lupa mintak bekal, seharian saya tidak berbelanja
disekolah. Saya sering di permalukan di depan orang banyak oleh salah satu
teman sekelas saya, namun saya tidak pernah melawan dan saya hanya diam saja,
saya akui dulu saya anaknya pendiam dan tidak mau bertengkar saya selalu mengalah
saja. Pada SMP ikut Merayakan hari raya Nyepi,
Galungan.
2.1.4 Aktivitas Pada Saat SMK
Setelah tamat SMP
saya melanjutkan di SMK PGRI 1 Singaraja pada tahun 2007 sampai 2010. Saya
kesekolah selalu berjalan kaki dengan kakak sepupu saya. Adapun aktivitas yang
saya ikuti disekolah, yaitu mengikuti pembelajaran didalam kelas dan diluar
kelas. olahraga seminggu sekali dan sembahyang Tri Sandya setiap hari serta
sembhyang pada Tilem dan saraswati.
Mengikuti upacara bendera. Pernah saya ke Hardy’s bawa uang pas untuk
membeli keperluan saja namun saya dari kelantai 2-4 hanya liat-liat saja. Saya
dulu ngekos di belakang Hardys, pada saat kelas 1 uang bekal sudah mulai
menipis sekitar 30 ribu, karena waktu itu saya belum membawa hp dan ada
pengeluaran yang tidak terjadwal, namun saya berusaha mengendalikan belanja
saya agar bekal yang masih tersisa bisa 1 minggu. Pada saat saya kelas 2 saya sakit dan masuk
rumah sakit, dirawat selama 5 hari. Tipes saya kambuh, sepulang dari rumah
sakit pada waktu itu liburan kenaikan kelas dan serta libur galungan. Saya
tidak boleh makan yang digoreng. Hanya telur yang direbus serta bubur. Pada
saat galungan saya juga tidak dijinkan memakan daging babi. Pada saat itu saya
merasa tertekan karena makanan seemua dibatasi dan tidak boleh makanan yang
pedas dan buah-buahan yang asem-asem. Namun saya menuruti semua itu, sekitar 2
bulan lebih saya makan seperti itu, setelah di perbolehan makan-makan yang di
goreng saya baru memakan makan di goreng. Pada saat kelas 2 semester 2, saya magang di
Koperasi Eka Sedana PT PLN (Persero) Areal Jaringan. Pada waktu itu ada pegawai
PLN di bagian Akuntansi, yang memesan
barang, yang membawa pesannya kekoprasi Mahasiswa magang dari Undiksa. Yang
menerima pesanannya teman saya, dan kalau tidak setipo yang sperti itu boleh
yang lain. Teman saya yang membelikan kebetulan merek dan model setipo seperti
tidak ada. Teman saya mebelikan setipo model yang lain. Ketika teman saya
membawa barang ke lantai 2, saya juga berada di lantai 2 baru selesai operbantuan
di ruang yang lain. Teman saya meminta saya menghantarkan barang pesana ke
ruang Akuntasi dan teman saya hanya menunggu di tangga. Saya memberikan setipo
itu kepada yang memesan, saya yang kena
omelan karena barang yang saya bawa tidak sesuai dengan pesanannya. Banyak
sekali kata-katanya namun saya berusaha mengendalikan diri agar tetap tegar dan
tidak menyalahkan siap, meskipun tugas itu sebenarnya temannya saya, dan saya
berusaha tidak membeci pegawai itu,
karena saya tahu saya memang salah pensanannya tidak sesuai dan ia
mengajarkan tentang ketelitian agar tidak ceroboh. Dari kejadian itu saya ambil
nilai positifnya saja, harus lebih teliti dan hati-hati dalam menerima pesanan
agar kejadian itu tidak terulang lagi. Teman yang saya ajak satu tempat magang
empat orang namun yang satu malesnya luar biasa. Datang paling belakang, kalau
ada tugas keluar paling pertama saja kelaur, suka nyari nama dengan pegawai,
kadang-kadang saya kesel dengan sifat-sifatnya namun saya berusaha untuk tidak
emosi, dan berusaha memberitau agar idak terlambat. Karena dari awal nyari
tempat magang dia tidak ikut. Cuma saya dan teman saya yang mencari informasi
dan mencari tempat magang. Pada saat
kelas 3 semster 2 saya mengikuti Kunjungan Industri ke PT BATIK SMART Dan PT
GLASS KACA di Yogyakarta. Sebelum Yogyakarta terlebih dahulu melakukan
persembhyangan ke pura Mandara Giri Semeru Agung, atau yang biasa di kenal Pura
Lumajang. Setelah itu baru melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta untuk melakukan
kunjungan industi. Setelah melakukan kunjungan industri di ajak ke Prambana,
Borobudur, Monjali, Kraton, Mallioboro, PGS. Pada saat belanja banyak menemui
barang-barang yang bagus, namun saya membatasi, apa-apa saja yang perlu di
beli. Agar bekal yang diberikan ada sisa. Pada saat belanja saya berusaha
mencari yang perlu-perlu di beli dan yang tidak perlu saya beli sekedar saya
lihat-lihat saja. Sepulang saya dari Jawa nenek tiri saya masuk RSU dan
akhirnya meninggal ternyata suka duka itu sangat berdampingan. Pada saat SMK merayakan hari raya galungan,
sembhyang ke Jagatnata, ke Pura
Penulisan, Batur, Besakih ikut tirtaytra tahun 2007. merayakan Nyepi. Namun
terkadang pada saat nyepi saya tidak bisa puasa karena maag. Saya tidak keluar
dari rumah serta saya berusaha agar tidak berkat-kata yang dapat menyakit
perasaan orang lain. Tahun 2009 melakukan persembhyangan di pura Pulaki,
Pemuteran, dan Pura Bhatara Wawu Rauh (Jayaprana). Sering pula membantu orang
yang menyelenggarakan Upacara Yadnya, dan pernah juga menengok orang sakit dan
pada waktu nenek saya sakit dirawat dirumah sakit umum saya menunggunya. Pada saat saya kelas tiga banyak
hal yang pernah saya lewati, tidak ada teman yang ngekos disana, hanya saya
sendiri, anak tuan rumah saya dulunya tidak tinggal satu rumah namun pada waktu
tinggal serumah, hamper setiap hari mereka bertengkar saja. Waktu saya belajar
sungguh-sungguh terganggu, namun saya berusaha untuk berkonsentrasi. Kalau pagi
anak tuan rumah saya yang baru tinggal disana menghidupkan musik sangat
keras-keras, kalau malam tv nya sangat keras, hampir saja saya mau pindah kos,
saya kasihan pada orang tua saya, sehingga saya tetap kos disana
samapai tamat. Padahal banyak hal yang membuat tidak nyaman kos disana,
sebelum anaknya tinggal disana tuan rumah saya selalu marah kalau teman-teman
saya main kekos, pada hal teman-teman saya cewek- cewek saja. Dan kalau dia
bertengkar dengan anak atau menantunya maka saya pun ikut jadi sasarannya, saya
tidak ajak ngomong kalau hal-hal seperti itu saya sudah biasa dan saya tetap
sabar karena setatus saya disana sebagai anak kos yang harus selalu hormat pada
tuan rumah. Pernah tuan rumah saya
dengan anaknya yang baru ikut tinggal dirumahnya bertengkar hebat, saya sangat
terkejut karena saya lagi belajar didepan kamar saya gelas di lempar dan
suara-suara yang lainnya, hingga membuat saya pingsan, dan samapai sekarang pun
saya teroma kalau ada suara yang keras-keras seketika. Keadaan ini yang membuat
saya ingin pindah kos karena tidak tahan
dengan keadaan itu. Namun saya berusah mengendalikan ego saya jika saya pindah
kos maka orangtua saya harus bayar kos lagi, maka saya tetap bertahan kos
disana dan tetap berkonsentrasi. Pada saat ujian saya berkonsentrasi untuk
mengisi lembar jawaban karena jika salah memasukakan identitas atau mengisinya
tidak pas dilembar jawaban bisa berdapat fatal, syukur saya lulus. Setelah
ujian mengadakan perpisahan di Pura Besakih.
2.1.5 Aktivitas Pada Saat Kuliah
2.1.5.1 Aktivitas Semester I
Setelah
saya tamat pada tahun 2010, saya melanjutkan kuliah di IHDN Kampus Singaraja.
Setelah selesai mengikuti tes tulis dan psikotes, pengumuman dan pendafttaran
ulang di kampus Bangli. Saya membayar
pendaftaran ulang hari pertama, sebelum berangkat saya sarapan jam 5 pagi di
Pedawa. Dan berangkat ke Bangli di hantar kakak sepupu
saya dari Singaraja jam 9 samapai di
Bangli jam 11. Mahasiswa yang akan membayar pendaftaran sangat membeludak.
Ketika pembayaran tidak satu tempat, kalau tidak salah sampai 10 ruangan tempat
pembayarannya, karena di pisah-pisah,
dan mengantri. Di ruangan panas karena berdesak-an, kalau ditinggal beli makan
takutnya nama saya di panggil. Selesai saya membayar uang pendaftaran ulang
sekitar jam 5.30, satu harian penuh saya tidak makan, sepulang dari Bangli saya
juga tidak makan, karena sudah malem dan di Kintmani kehujanan sampai di
Singaraja sekitar jam 7.30. Setelah membayar pendaftaran ulang seluruh
mahasisiwa di ajak mewinten di Pura Melanting. Dan setelah itu mengikuti Masa
Upanayana di Bangli selama 5 hari, banyak hal yang saya rasakan pada saat
masayu, sampai di kampus tinggal di asrama putra dan mondar mandir mencari
asrama putri, selama 5 hari saya tidur dengan teman-teman saya selalu jadi
korban tidak dapat tempat tidur. Setelah selesai mengikuti Masa Upanayan selama
5 hari baru mengikuti perkuliahan. Belajar di dalam kelasa dan di luar kelas
yaitu beradaptasi dengan lingkungan kampus. Saya ikut UKM Yoga dan Teater,
dalam latihan-latihan Teater sering saya di ajak untuk membayangkan sesuatu
yang pernah dialami, atau memebayakan sesuatu yang lainnya. Dan dalam UKM Yoga
pada waktu semester 1 saya ikut kelas Yoga yang menjadi pemateri waktu itu
bapak Sugata, dan Bapak Tika. Di perkenalkan gerakan surya namaskar, dan
beberapa gerakan asana yang lainnya. setelah perkenalan beberapa asana dan
ceramah setelah itu baru meditasi. Saya ikut berpartisipasi dalam Dies Natalis tahun
2010 ikut lomba kreativitas kelas dan pentas Teater. Ikut persembhyangan
Purnama-Tilem, Saraswati, Galungan, Kuningan. Dan sembhyang di rumah, di
sanggah dadia, di Pura Desa, dan Pura
Subak.
2.1.5.2 Aktivitas Semester II
Banyak hal yang pernah saya lakukan pada saat saya
semester II diantaranya : mengikuti pembelajaran di dalam kelas dan diluar
kelas. Ikut ngayah pentas teater di Geriya di Kekeran dan ngayah di Unggahan.
Ikut kerja bakti penanaman pohon dan pembersihan muda mudi di Desa Pedawa dalam
rangka ulang tahun kota Singaraja. Sembahyang
saraswaati, sembahyang di pura Desa pada
saat odalan dan ngenteglinggih serta merayakan hari Raya nyepi, namun saya tidak
bisa puasa penuh Karena saya memiliki sakit maah, serta saya berusaha
mengandalikan diri agar tidak berkata-kata yang dapat menyakiti orang lain
serta berusaha bersikap yang lebih baik. Pada saat pujawali dikampus saya
sempat ikut lomba pajegan dengan Mega, Trisna, Dewa Ayu, Gek In. Pada saat
lomba sudah dimulai semua sarana yang akan digunakan sumuanya sudah siap dan
tidak boleh mencarinya keluar. Semua peserta sudah mulai bekerja, di kelompok
kami Trisna memasang gedebong ke kedulang karena terlalu keras dan tidak pas
akhirnya gedebong patah. Kami berlima kebingungan karena tidak boleh mengambil
perlengkapan lomba keluar ruangan. Sedangkan peserta yang lain sudah mulai
bekerja. Kemudian kami memukan ide gedebong itu kami ikat dengan tali rapiah
agar gedebongnya tetap tegak. Dan kami terus berkonsentrasi agar bisa
melanjutkan bekerja dan pajegan kami dapat harapan 1.
2.1.5.3 Aktivitas Semester III
Aktivitas yang pernah saya lakukan pada semester III,
diantaranya saya ikut pembelajaran di dalam kelas dan diluar kelas, serta saya
ikut persembahyangan purnama tilem dan saraswati, mengikuti perayaan Galungan
dan Kuningan. Pernah saya ikut latihan geraka
jalan dan ikut cek rute, pada saat latihan di jalan sore hari sangat panas haus
namun tetap mengendalikan diri. Pada tagal 18 agustus saya juga ikut pawai
pembangunan, berias dari pagi sekitar jam 9 setelah selesai berias langsung
berangat ke taman kota, karena kecamatan Buleleng yang terakhir, maka kumpulnya
di lapangan di depan mahasurya, sangat panas dan pada saat sudah berjalan juga
panas dan berusaha mengendalikan diri. Pada bulan Nopember saya ikut lomba
penulisan naskah mimbar Agama Hindu. Pada saat loma hari jumat saya ada kulaih
sore Acara Agama Hindu UTS dan Niti Sastra. Persiapan lomba mulai dari jam 2,
peserta lomba sudah berkumpul saya masih mengikuti UTS Acara Agama Hindu, saya
berkonsentrasi pada untuk memjawab soal-soal UTS, meskipun peserta lomba
semuanya sudah mengaambil undian. Pada saat saya selesai UTS saya langsung
mengikuti lomba dan saya dapat undian terahir, namun saya tukar, karena jam 5
saya ada kuliah Nitisastra, saya dapat undian 7 namun bisa saya tukar dengan
undian 6. Pada saat saya mulai lomba memaparkan naskah didepan juri, Dosen yang
mengajar Nitisastra sudah datang dan perkuliahan sudah dimulai, namun saya
tetap berkonsentrasi untuk lomba dan setelah lomba saya bisa mengikuti
perkuliahan meski terlambat dan naskah saya mendapatkan juara III. Selesai
lomba dan perkuliahan saya menyadari meski banyak hal yang saya lakukan namun
hasilnya maksimal itu semua karena saya berkonsentrasi pada pekerjaan yang
sedang saya hadapi, dan saya pada saat lomba tidak mengharapkan hasil namun
menganggap itu sebagai kewajiban. Pada saat Saraswati ada lomba Dharma
Pepadikan, masing-masing kelas harus mengikuti lomba itu, saya yang ditunjuk
korti untuk menjdi kordinator lomba itu. Saya menghubungi teman-teman yang akan
diajak lomba ada yang tidak bisa. Karena menggunakan bahasa bali terpaksa saya
buatkan diaolog-diagolnya. Pada saat latihan ada saja yang tidak hafal dengan
dialog-dialognya dan kekurangan peserta lomba sebagai penginter bawos tidak ada
yang mau, kalau terus cowok-cowoknya selain yang sudah jadi penganten dan jadi
bapak tidak ada yang mau terpaksa
dintara cowok 3 yang jadi orang nikah dan jadi bapak itu salah satu haru ada
yang jadi pangenter bawos. Dan besok akan lomba baru ada yang mau menjadi
pengnter bawos. Hal itu yang memuat saya harus ekstra sabar mengadapi teman-teman
saya. Pernah saya sakit gatal-gatal,
tangan dan kaki saya seperti bisul ada yang mengtakan itu dangkangan. Saya bawa
kedokter dibilang aler. Saya dilarang untuk makan ikan laut terutama udang dan
ikan tri. Sampai sekarang saya berusaha menghindari makan ikan laut.
2.1.5.4 Aktivitas
Semester IV
Pada
saat saya semester IV ikut pembelajaran
diluar kelas dan didalam kelas. Ikut persembhyangan purnaam-tilem, galungan dan
kuningan, ngayah pada saat pujawali dikampus, saraswati. Dan pernah saya meninta bantuan kepada teman saya dan dia kekos saya,
temen saya datang kekos saya, pada saat teman saya kekos, Tuan Rumah saya tidak
ada dirumah dia sedang menengok anaknya di Gianyar. Yang ada dikos hanyalah
menantu dan anak tuan rumah saya. Pacar teman saya datang mencari teman saya.
Pacar teman saya membawa sepatu naik sampai didepan kamar saya, pacar teman
saya masih duduk. Memantu tuan rumah saya langsung ngomel-ngomel dan mengepel
lantai. Omelannya segala macem mengatakan tidak punya etika, tidak punya tata
karma, mungkin tidak pernah masuk rumah orang yang di kramik. Saya yang
mendengar kata-kata menantu tuan rumah saya sangat malu pada teman saya.
Seketika teman saya pergi, dan tidak mau kekos saya lagi. Memang saya akui
pacar teman saya memeng salah, tapi caranya juga salah tidak memikirkan perasaan
teman saya. Padahal memantu Ibuk kos saya itu tidak pernah mengepel. Saya
berusaha untuk sabar dan tidak melawan, karena saya tahu memang saya dan teman
saya juga salah. Tapi pada waktu itu saya benar-benar malu kepada teman saya
atas kejadian itu. Padahal saya yang memintanya kekos saya, saya mau meminjam
modem untuk mengirim tugas. Namun saya berusaha mengendalikan diri saya, teman
saya dihina dihadap saya, baru mereka pergi diketawakan. Saya yang merasa malu
atas kejadian itu, saya merasa saya sumber dari masalah itu.
Pernah
pula saya sembahyang dengan teman-teman saya sembahyang kepura Pucak Bukit
Sinunggal Tajun. Dari kos saya dengan Astini, Yogik, Ogik dan Krisna Adi P.A.H
III sekarang. Astini dengan ogik boncengan, dari kos mereka jalan mendahului
dan ngebut. Ternyata di pompa Kubutambahan ogik membeli bensin, kami tidak tahu. Setelah sampai di Tamblang Astini
nelpon, ternyata dia masih di Kubutmbahan menunggu kami bertiga. Saya mengatakan
sudah di Tamblang di suruh menunggu, ada sekitar 45 menit saya menunggu belum
juga mereka datang, baru saya mau mnghubungi Astini dia yang dahuluan
menghubungin saya, ternyata mereka sudah sampai di Tajun sudah memasuki jalan
ke Pura Bukit Sinunggal, ternyata di Tamblang mereka lewat jalan penyembrangan.
Saya berusaha mengendalikan kekesalan dan tidak marah, kalau pada saat itu saya
tidak akan sembhyang saya pasti sedikit kesal namun karena itu akan sembhyang
saya berusaha untuk tidak marah dan menjadikan hal itu bahan terwaan. Sampai di
Pura Bukit Sinunggal saya sembhyang dengan Budi Pena 3. Saya dari kos hanya
membawa nasi 4 bungkus. Setelah sembhyang di Pura Bukit Sinunggal kemudian kami
sembhyang ke Pura Pojok Batu. Ternyata Budi ikut sembhyang ke sana, dan di Pura
Pojok Batu kami makan karena nasinya cuma 4 bungkus saya dan Astini makan tipat saja. Meski lama
menunggu Astini dan Ogik lama di Tamblang dan makan tipat di Pojok Batu, namun
saya senang, itu dapat di jadikan
pembelajaran dalam pengendalian diri dari kekesealan dan kebosanan namun
menjadikan itu semua sesuatu yang tidak membosankan, meski lama menunggu. Dan saya
ambil positifnya saja. Tuhan sudah menentukan hal yang terbaik untuk saya
bertiga, kalau saja saya meneruskan perjalan mungkin akan terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan.
2.1.5.5 Aktivitas Semester V
Ikut
pembelajaran diluar dan didalam kelas. Sembahyang purnama-tilem sembahyang
disanggah dadia. Ikut pentas teater di kampus singaraaj dalam diesnatalis, dan
pentas dikampus Denpasar. Pada saat pengabenan di Desa Pedawa saya ikut ngayah.
Dari semester I sampai semester V, setiap ada tugas kelompok paling sering
membuat saya mengendalian diri agar tidak marah-marah pada teman-teman. Karena
apa setiap ada tugas kelompok yang saya ajak membuat paling satu atau dua orang
saja. Yang lain sudah saya sms saya ajak membikin balas sms dari saya saja
tidak ada. Meski tugas kelompoknya di acak atau pakai absen tetap saja yang
saya ajak bekerja satu atau dua orang saja. Yang paling parah saya rasakan
kelompok saya pada saat semerter V ini, bukannya teman-teman yang saya ajak
satu kelompok ada perubahan malah tambah
hancur, ada salah satu mata kuliah ada tugas kelompok yang jumbalahnnya sekitar
10 dan 9 orang, namun sedikit pun tidak ada respon dari teman-teman saya, ada
beberapa yang tidak membayar iuran ngeprin. Jangankan ikut membikin tugas, menanyakan tugasnya sudah selesai saja tidak.
Saya sms ada yang balas dan ada yang tidak yang balas alasannya sibuk ada
urusan. Dan ada beberapa tugas kelompok di semester V ini yang membuat saya
ekstera sabar mengadapi teman-teman satu kelompok saya, yang mau bekerja itu
saja yang lain alasannya bermacam-macam. Bermacam-macam sifat dari teman-teman
saya yang membuat jengkel namun saya berusaha sabar dan terkadang sikapnya
memebuat ketawa, masak presentasi besok
sekarang baru menanyakan mana tugasnya yang akan di ketik padahal dari dulu
saya wanti-wanti mengtakan ada tugas. Dia tidak merespon, baru besok mau
presentasi baru menanyakan mana-mana saja yang akan diketik padahal tugasnya
sudah selesai saya buat dengan teman kelompo saya yang mau ikut bekerja.
Sampai-samapai anggota kelompok yang lain seperti ini, kamu baru bangun dari
mimpi ya kelompok kamu kan besok presentasi masak sekarang baru menanyakan
materi yang akan di presentasikan. Jawabannya eh lupa aku, sibuk ajak aku.
Sebenarnya saya juga sibuk tapi saya punya tanggung jawab kelomok itu
menyangkut saya jadi saya berusaha ikut membikin meskipun teman-teman yang lain
mencari materi. Berbagai sifat-sifat teman yang temui dalam tugas kelompok,
karena ada beberapa yang diacak ada pula
teman saya yang janji-janji belaka katanya dia mau nyari materi mau bikin pendahuluan dan ada pula yang mau membeli
buku tapi semua itu tidak ada, siapa yang tidak kesal dengan sikap-sikap
teman-teman saya seperti itu, tapi saya berusaha untuk sabar. Tidak hanya itu
saja jika saya ikut menanggapi pertanyaan pada saat presentasi tanpa diskusi
dengannya, saya dikatakan emosi saja ternyata maksud dari teman saya itu kalau
ada pertanyaan apa jawabannya dia yang akan menanggapi. Berbagai sifat-sifat
dari teman-teman saya yang terkadang membut saya kesal ada yang mau bekerja
tapi pintar nyari nama dengan teman-teman ia mengatakan dia saja yang
membikinnya, namun saya berusaha sabar dan diam saja. Dalam tugas kelompok
posisi saya serba salah.
Pada
hari selasa kakek saya di rumah sakit saya dari pagi dirumah sakit karena kuliah
Yoga jam 11. Ketika saya sampai dirumah sakit bibik saya pendarahan namun tidak
parah. Saya diminta mengantar untuk priksa.
Jam 8 lebih pegawai loket umunya baru ada, dari loket umum saya ke poliklinik
kebidanan disana lama menunggu dokter kandungannya, setelah bibik saya dipriksa
disana lumayan sekitar jam 10, lagi disuruh ke ruang USG sekitar 10.20 setelah
di USG bibik saya kembali disuruh keruang poliklinik kebidana membawa hasil
USGnya, dari ruang poliklinik kebidana
disuruh untuk membeli obat di apotik. Diaptik sudah jam 10.40 dan saya menunggu
sekitar 10 menit, namun saya tetap tenang dan saya yakin saya tidak akan
terlambat pada saat saya diapotik menunggu pegawainya saya tetap membayangkan
filem Ramayana ketika Rama mau di bunuh oleh Parasurama namun Rama tetap
tenang, dan saya berusaha untuk tenang. 10.50 saya masih dirumah sakit dan
dihantar kekos oleh paman saya. Saya tidak terlambat mengikuti perkuliahan
Yoga. Ternyata sikap yang tenang dan tanpa keragu-raguan akan mencapai hasil
sesuai yang diinginkan. Itulah sekilah tentang aktivitas dari belum saya sekolah
hingga sekarang yang saya ingat.
2.2 Komentar
Aktivitas
saya dari sebelum SD hingga sekarang merupakan bagian dari yoga, yang termasuk dalam Catur Marga Yoga dan Astangga Yoga.
Catur Marga Yoga ada empat yaitu: Bhakti Yoga, Karma Yoga, Jnana Yoga dan Raja Yoga. Sembahyang merupakan bagian dari
yaga. Dari beberapa aktivitas yang
pernah saya lakukan yang termsuk kedalam yoga.
2.2.1 Catur Marga Yoga
2.2.1.1 Bhakti
Yoga
Yaitu dari
sebelum SD samapai sekarang perguruan tinggi, sering saya sembahyang di rumah
pada saat hari raya seperti Nyepi, Siwalatri, Saraswati, Pagerwesi, Galungan
dan Kuningan atau hari-hari tertentu.
Sembahyang di sekolah, sanggah dadia, dan
di pura-pura umum. Trisandya di ajarkan dari sebelum SD. Pada saat masih
sekolah setiap hari melakukan persembahyangan Trisandya disekolah dan dirumah
sampai sekarang. Setelah saya kuliah saya ikut kelas yoga di Banggli yang di
ajarkan tentang meditasi. Dan pada saat saya ikut ukm Teater juga sama, sebelum
latihan terlebih dulu membayangkan sesuatu dan berkonsentrasi.
Bhakti Yoga merupakan
cara menghubungkan diri dengan Tuhan dengan jalan bhakti atau sembahyang. Ada
kramaning sembah yaitu sembahyang secara bersama-sama, Trisandya artinya tiga
kali mengadakan kontak hubungan dengan Tuhan. Trisandya dilakuan oleh para
pemula yang belum mampu mengabstaksikan Tuhan. Kramaning sembah pemujaan
didominasi kea rah dewa dan leluhur sedangkan Trisandya dilakukan oleh para
pemula yang persembahyangan ke arah Tuhan. Meditasi merupakan bhakti dengan
menggunkan pikiran. Dan sembahyang pada saat perayaan hari raya Nyepi,
Siwaratri, Saraswati, Pagerwasi, Galungan dan Kuningan. Bahwa pemujaan atau sembahyang umum dilakukan dengan kramaning sembah memakai
banten atau sesajen yang sering diiringi nyanyian pujian. Dan Trisandya memakai
nyanyian dan pujian dan pemusatan ikiran.
(Pidarta. 2005: 77,91,99,102,106).
2.2.1.2 Karma
Yoga
Yaitu,
ikut ngayah dikampus, pada saat upacara ngaben, upacara ngenteg linggih, ikut
membantu ibuk saya membikin banten, membantu orang pada saat menikah, orang
tiga bulanan. Dan upcara yang lainnya.
pernah menjenguk orang sakit dirumahnya ataupun dirumah sakit serta pernah
menungguin nenek tiri, kakek, bibik dan keluarga saya dirumah sakit. Pada saat
nenek tiri, keluarga dan tetangga saya meninggal saya ikut melayat sampai dikuburan.
Yaitu
bekerja sebagai keharusan tidak hanya bekerja untuk mendapatkan uang atau untuk mencari nafkah, melikan juga
untuk kegiatan-kegiaatan yang alinnya yang tidak mesti mendatangkan uang.
Kegiatan-kegiatan yang dimaksud antara lain adalah bekerja bakti, membantu
orang punya hajat, menengok orang sakit, melayat orang meninggal, ikut
menyiapkan upacara, melaksanakan upacara agama, dan yang lainnya jenis-jenis
pekerjaan ini yang menjadi cangkupan Karma
Yoga. (Pidarta. 2005: 40-41).
2.2.1.3 Jnana Yoga
Yaitu:
menghubungkan diri dengan Tuhan, lewat melaksanakn belajar untuk membuka tabir
rahasia hidup, dalam rangka mencapai hidup yang sempurna. Aktivitas saya yang
termasuk Jnana Yoga yaitu: belajar
menulis sebelum sekolah, sudah bersekolah belajar didalam kelas dan dirumah
tentang mata pelajaran yang berkaitan dari SD hingga sekarang.
Belajar disekolah dan dirumah adalah merupakan bagin awal
dari Jnana
Yoga. Jnana Yoga dapat dimulai dari pembentukan dari kelompok
bermain dan Taman kanak-kanak. Yang merupakan letak kunci keberasilan Jnana Yoga dikemudian hari. Pembiasaan masa-masa belajar disekolah
seperti SD, SMP, SMU/SMK. (Pidarta. 2005: 40-41).
2.2.2 Astangga Yoga
2.2.2.1 Yama
Aktivitas saya tergolong pengendalian diri yaitu pada
saat saya SD, SMK saya sakit dan tidak di berikan makanan yang digoreng, es,
dan snack. Serta samapi sekarang saya tidak diperbolehkan makan ikan laut.
Ketika saya ditertawakan pada saya kehujanan. Pada saat SMP tidak berbekal hingga seharian
tidak berbelanja, serta berjalan sendirian kehujanan. Ketika kunjungan industri SMK dan KKL ke Jawa
berusaha mengendalikan diri membeli barang-baang yang penting-penting saja. Pada saat membayar uang pendaftaran di Banggli
seharian tidak makan. Pada saat lomba mepadik dan saat semester V ketik ada
tugas kelompok harus ekstra sabar, dan dari semester I hingga semester V harus
sabar mengadaai teman-teman kelompok yang tidak mau bekerja.
Yaman
merupaakn pengendalian diri yang harus dilakukan oleh setiap orang dalam
usaha meningkatkan kualitasa hidup yang lebih baik. (Yasa dkk, 2006 : 24)
2.2.2.2 Asana
Kata Asana berarti
sikap duduk (Zoeltmulder
dalam Yasa dkk,
2006
: 25),
yakni duduk dengan sikap sempurna : duduk menuru sistem yoga. Maksudnya, orang
akan mampu duduk dengan benar dan baik
bilamana keadaan fisiknya sehat sempurna. Oleh karena itu para peminat yoga
pertama-tama hendaknya membina kebugaran fisiknya melalui olahraga yoga yang
sering disebut yoga Asana. Dan
ada berbagai macam gerak yoga. Tetapi berbagai variasi Asana itu dalam posisi
duduk, berdiri termasuk didalamnya posisi duduk, berdiri termasuk didalmnya
posisi terdiri terbalik, dan terlentang. Orang dapat memilih beberapa variasi Asana. Jadi, disesuaikan dengan keadaan fisik peminat
yoga.
Ktika saya kuliah ikut UKM yoga diajarkan tentang
beberapa gerakan yoga. Dan pada saat praktek yoga diajarkan beberapa gerakan
yoga.
2.2.2.3 Pranayama
Kata Pranayama, berarti
latihan pernapasan (Zoetmulder
dalam Yasa dkk,
2006
: 26).
Dalam praktek yoga sering diajarkan tentang pengaturan nafas. Dan pada saat
latihan teater pun diajarkn tentang pernfasan. Serta dalam aktivitas
sehari-hari selalu menggunakan pernafasan.
2.2.2.4 Prathyahara
Dalam
aktivitas sehari-hari yang termasuk kedalam Prathyahara yaitu pada saat SD tetika
tidak boleh makan, makanan yang digoreng, es dan snack, sekitar 2 bulan. Dan
pada saat SMP sekolah tidak berbekal hingga seharian tidak berbelanja. Pada
saat SMK sakit dan tidak boleh makan yang digoreng, yang pedas, buah, es,
kacang. Pada saat saya semester II sakit gatal-gatal dan tidak boleh makan ikan
laut dan sampai sekarang saya tidak makan ikan laut. Serta pada saat kunjungan
industri ke Jawa berusaha membeli yang prlu dibeli saja. Pada saat semester IV
KKL ke Jawa, pada saat belanja di Mallioboro membli yang penting-penting saja.
Kata Prathyahara artinya
penarikan diri (Zoetmulder dalam Yasa dkk, 1995 :
856). Dalam konteks yoga berarti
menarik indra dari objek kesukaannya. Masing-masing indra memiliki kesenangan
sendirii-sendiri, misal indra mata suka akan rupa dan warna yang indah, tetapi
benci kepada rupa dan warna yang buruk. Indra penciuman suka mencium bau harum,
tetapi benci kepada bau busuk, indra pada lidah suka merasakan makan dan minum
yang enak, tetapi benci kepada makanan dan minuman yang basi atau tidak enak.
Indra pada telinga suka mendengar irama yang indah, tetapi benci kepada irama
yang tak beraturan. Indria kulit suka merasakan sentuhan yang halus namun benci
kepada sentuhan yang kasar. Indra kemaluan suka merasakan hubungan seks yang dicintai, tetapi tidak mau
bersetubuh dengan dengan yang tidak dicintai. Demikianlah indrya-indrya itu harus dari
hal yang disenangi atau yang dibenci, lalu diarahkkan ke dalam dirinya. (Yasa dkk, 2006 : 26-27).
2.2.2.5 Dharana
Pada saat mengikuti ujian SD, SMP, SMK, UTS,
UAS menjawab soal-soal penuh dengan konsentrasi, Pentas-pentas Teater dipanggung sesuai dengan
peran yang didapat, pada saat mengikuti lomba naskah mimbar namun saya masih
mengikuti UTS, pada saat lomba pajegan. Termasuk dalam Dharana
karena berkonsentrasi.
Kata dharana berarti memegang, membawa,
menguasai, memiliki Setelah indrya ditarik dari obyeknya dan
dibawah pengawasan manah ‘pikiran’.
Selanjutnya menguasai indria-indra dan memusatkan pikiran pada obyek meditasi. (Yasa dkk, 2006 : 27).
III Penutup
Dalam
aktivitas kehidupan sehari-hari saya terdapt ajaran yoga, yang saya lakukan
aktivitas itu tanpa disengaja. Dan ada pula ktivitas yoga itu yang disengaja
seperti praktek mata kuliah yoga II.
Ajaran yoga yang yang sering saya laksanakan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, diataranya dalam catur
Marga Yoga , yaitu Bhakti Marga Yoga, Karma Marga Yoga dan Jnana Kamrana Yoga. Serta dalam Astangga
Yoga yaitu Yama, Asana, Pranayama, Pratyahara dan Dharana.
Daftar
Pustaka
Pidarta, Made. 2005. Hindu Untuk Masyarakat Umum Pada Jaman Pasca Modern. Surabaya : Paramita.
Saraswati, Swami Satya Prakas. 2004. Raja Yoga. Surabaya : Paramita
Yasa, I Wayan Suka dkk. 2006. Yoga : Marga Rahayu. Denpasar: Widya Dharma dan Tim PIA Fakultas Ilmu
Agama Universitas Hindu Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar