Senin, 27 Januari 2014

Esensi Ajaran Yoga Dalam Kehidupan Sehari-hari



TUGAS YOGA II

“ ESENSI AJARAN YOGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”


 
IHDN DENPASAR

Dosen Pengampu: I Ketut Sumardana, S.Pd.H




OLEH : 

NI  MADE  SULIARTINI
10.1.1.1.1.3864
P.A.H. V.B




                               JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA
                               FAKULTAS DHARMA ACARYA
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR

2012
ESENSI AJARAN YOGA
DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI


I           PENDAHULUAN
Menurut Pidarta (2000 : 136-137), kata yoga dapat juga diartikan menghubungkan diri dengan Tuhan melalui pikiran. Adapun caranya adalah dengan memusatkan pikiran hanya kepada Tuhan. Yoga bukanlah suatu jalan keahlian tertentu, melainkan suatu pengakuan dan pengabdian. Yoga adalah suatu dorongan batin untuk pengembangan diri. Pada tiap langkah yoga merupakan proses penilaian diri (Saraswati, 2004 : 5). Dalam perspektif lain, yoga adalah cara untuk mulat sarira (merefleksikan/instrospeksi diri yang menyebabkan orang tahu diri, sehingga menjadi suci lahir bhatin. Suci berarti sahrdaya, yakni sehati dalam Tuhan Yang Maha Suci. Yoga merupakan bagian dari ajaran agama Hindu yang didalamnya  terdapat ajaran etika dan moralitas yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan ini.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak aktivitas yang telah kita lakukan, aktivis itu disengaja atau tidak disengaja. Aktiitas atau kegiatan yang kita lakukan karena suatu pekerjaan yang murupakan suau keharusan dan daapt pila dilakukan  bukan karna pekerjaan mlainkan karena ketidak senagjaan. Aktivitas  dalam kehidupan sehari-hari termasuk kedalam yoga namun kita tidak menyadarinya. Karena kita melakukan kegiatan itu tanpa disengaja. Banyak hal dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, termasuk ajaran yoga. Ajaran astanggan yoga sering dilakukan tanpa di sengaja. Pengendalin diri yang sring dilakukan. Serta konsentrasi pada suatu pekerjaan yang sedang dilakukan. Maka tidak mungkin kalau dalam  aktivitas sehari-hari itu merupakan bagian dari yoga. Sembahyang merupakan bagian dari yoga.
Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari saya banyak hal yang termasuk ajaran yoga. Namun yang saya akan paparkan seingat saya dan yang ada kaitannya dengan ajaran yoga. Mulai sebelum saya sekolah yang saya ingat sampai sekarang di bangku kuliah.

II         PEMBAHASAN
2.1       Aktivitas Dalam Kehidupan Sehari-hari Yang Termasuk Yoga
2.1.1.   Aktivitas Sebelum SD
            Yang saya ingat sebelum saya duduk di bangku sekolah dasar saya pernah diajak sembahyang kepura Siva Muka Bulakan yang berada di Desa Gobleg, yang odalannya hari Tumpek  Landep. Sembahyang dipura Desa, di sanggah Dadia. Dan sembahyang dirumah.  Aktivitas lain yang saya ingat  yaitu,  saya pernah diajak menengok orang sakit kerumahnya. Serta  orangtua  dan kakak saya sering mengajari saya menulis dan berhitung, karena diDesa saya pada waktu belum ada Taman Kanak-kanak (TK). Namun sekarang sudah ada.  

2.1.2    Aktivitas Pada Saat SD
            SD saya pada tahun 1998 hingga tahun 2004 di SD NO 3 Pedawa. Adapun aktivitas saya pada waktu SD di sekolah maupun dirumah atau diluar rumah. Aktivitas di sekolah Belajar dikelas dan diluar kelas, yaitu belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan dengan teman-teman. Belajar didalam kelas yaitu belajar membaca, menulis, berhitung dan tentang mata pelajaran yang lainnya. Dan pada saat SD saya juga sempat belajar menari dan sering ikut ngayah-ngayah di Pura menari. Setiap hari ikut senam pagi dan setiap hari senin ikut upacara bendera, serta satu minggu sekali ikut olahraga. Persembahyangan yang saya ikuti pada saaat SD Tri Sandhya setiap hari, persmbahyangan Purnama dan Tilem serta sembhyang pada saat Saraswati, Galungan, sembahyang di Pura Desa paada saat odalan, sembhyang di sanggah dadia dan sembahyang dirumah. Pada saat saya kelas 1 pernah saya diajak ke Cempaga mencari cah-cah untuk di campur dengan beras, karena pada waktu itu terjadi krisis. Saya tetap senang meski nasi harus dicampur dengan cah-cah. Pernah pula saya di ajak ibuk saya meninjam uang untuk membeli beras, pada waktu itu hujan pakian saya basah kuyup dan kebetulan pakian yang saya gunakan robek, ibuk saya diberikan kata-kata yang nadanya seperti orang mengomel, orang itu pengusaha yang mempunyai dua anak, anak-anaknya yang mengetawai pakaian saya. Saya memang keluarga yang kurang mampu sepertinnya orang tuanya pengusaha  namun orang tua saya hanya petani. Saya tidak menangis namun saya biasa saja namun malunya luar biasa. Dulu kemanapun ibuk saya pergi saya selalu ikut penderitaan di bidang ekonomi yang sering saya alami pada waktu SD.  Pada saat  saya kelas 2 dan kelas 4 diajak menjenguk keluarga yang sakit, dirumah sakit. Pada waktu kelas 3 saya terkena sakit tipes, hingga saya tidak diperbolehkaan memakan makanan yang digoreng, dan selama 2 bulan saya hanya makan bubur dan telur serta sayur-sayuran yang direbus, pada saat itu kuat pula mengendalikan indria-indria saya, dirumah diatasi, di sekolah di larang membeli snack dan es hanya roti dan air bawa dari rumah, meski teman- teman  berbelanja saya berusaha untuk tidak iktu memeli snack dan es, bisa sampai kelas 4.  Pada saat saya kelas 5 saya  dijak ikut ngayah dalam upacara ngaben di Dadia saya. Dan setelah upacara ngben saya ikut majar-ajar kepura Kahyangan Jagat, pada saat majar-ajar saya hanya dengan bibik dan nenek saya karena orang tua saya tidak ikut, saat berjalan ke Pura Lempuyang Luhur sendal saya putus karena jalannya sangat licin. Dan sembhyang di Pura-pura selanjutny saya tidak menggunakan sandal namun saya tetap nyaman meski di pura Uluwatu sangat ramai.  

2.1.3    Aktivitas Pada Saat SMP
            Pada saat saya SMP pada tahun 2004 hingga tahun 2007 Saya sekolah di SMP Negeri 4 Banjar. Adapun aktivitas yang saya lakukan didalam sekolah atau pun diluar sekolah. Aktivitas yang saya lakukan didalam sekolah yaitu mengikuti pembelajaran didalam kelas dan diluar kelas. Melakukan persembahyangan puja Tri Sandhya setiap hari, sembhyang Purnama-Tilem dan persembhyangan Saraswati. Mengikuti upacara bendera setipa hari senin, olahraga seminggu sekali. Serta saya ikut eksetra Tari dan sempat ngayah menari pada saat ngenteglinggih di sanggah dadia saya serta ngayah menari di pura Desa. Pada saat saya kelas 1 SMP saya kesekolah berjalan dengan anak tetangga saya yang sudah kelas 3. Pada waktu itu dia ada les tambahan tentang mata pelajaran yang akan di UN kan. Saya pulang sendirian hujan saya tidak bawa payung, ada petir jalannya licin, namun saya tetap berjalan saja. Hujannya sangat deras dan isi kabut, saya jatuh karena jalannya licin semua buku saya berserakan dan basah, namun pada waktu itu saya tetap tabah, saya yakin Tuhan tidak akan memberikan ujian melebihi batas kemampuan hambanya, bukan sekali itu saja saya kehujanan dan jatuh, pada saat kelas 3 juga pernah mengalami hal seperti itu. Pada saat kelas tiga teman yang saya ajak berjalan kesekolah kelas 2 dan kelas 1. Saya dan teman saya yang kelas 2 sudah pulang tinggal menunggu yang kelas 1, lumayan saya menunggu karena 1 jam mata pelajaran, tadinya dia yang menyuruh saya untuk menunggu namun setelah saya tunggu dan dia pulang ternyata dia juga menyuruh kakaknya menjemputnya, pada hal saya sudah lapar, capek menunggu ujung-ujungnya saya berdua ditinggal, tapi saya tetap santai saja.  Pernah juga saya lupa mintak  bekal, seharian saya tidak berbelanja disekolah. Saya sering di permalukan di depan orang banyak oleh salah satu teman sekelas saya, namun saya tidak pernah melawan dan saya hanya diam saja, saya akui dulu saya anaknya pendiam dan  tidak mau bertengkar saya selalu mengalah saja. Pada SMP ikut  Merayakan hari raya Nyepi, Galungan.

2.1.4    Aktivitas Pada Saat SMK
             Setelah tamat SMP saya melanjutkan di SMK PGRI 1 Singaraja pada tahun 2007 sampai 2010. Saya kesekolah selalu berjalan kaki dengan kakak sepupu saya. Adapun aktivitas yang saya ikuti disekolah, yaitu mengikuti pembelajaran didalam kelas dan diluar kelas. olahraga seminggu sekali dan sembahyang Tri Sandya setiap hari serta sembhyang pada Tilem dan saraswati.  Mengikuti upacara bendera. Pernah saya ke Hardy’s bawa uang pas untuk membeli keperluan saja namun saya dari kelantai 2-4 hanya liat-liat saja. Saya dulu ngekos di belakang Hardys, pada saat kelas 1 uang bekal sudah mulai menipis sekitar 30 ribu, karena waktu itu saya belum membawa hp  dan ada  pengeluaran yang tidak terjadwal, namun saya berusaha mengendalikan belanja saya agar bekal yang masih tersisa bisa 1 minggu.  Pada saat saya kelas 2 saya sakit dan masuk rumah sakit, dirawat selama 5 hari. Tipes saya kambuh, sepulang dari rumah sakit pada waktu itu liburan kenaikan kelas dan serta libur galungan. Saya tidak boleh makan yang digoreng. Hanya telur yang direbus serta bubur. Pada saat galungan saya juga tidak dijinkan memakan daging babi. Pada saat itu saya merasa tertekan karena makanan seemua dibatasi dan tidak boleh makanan yang pedas dan buah-buahan yang asem-asem. Namun saya menuruti semua itu, sekitar 2 bulan lebih saya makan seperti itu, setelah di perbolehan makan-makan yang di goreng saya baru memakan makan di goreng.  Pada saat kelas 2 semester 2, saya magang di Koperasi Eka Sedana PT PLN (Persero) Areal Jaringan. Pada waktu itu ada pegawai PLN  di bagian Akuntansi, yang memesan barang, yang membawa pesannya kekoprasi Mahasiswa magang dari Undiksa. Yang menerima pesanannya teman saya, dan kalau tidak setipo yang sperti itu boleh yang lain. Teman saya yang membelikan kebetulan merek dan model setipo seperti tidak ada. Teman saya mebelikan setipo model yang lain. Ketika teman saya membawa barang ke lantai 2, saya juga berada di lantai 2 baru selesai operbantuan di ruang yang lain. Teman saya meminta saya menghantarkan barang pesana ke ruang Akuntasi dan teman saya hanya menunggu di tangga. Saya memberikan setipo itu kepada yang memesan, saya  yang kena omelan karena barang yang saya bawa tidak sesuai dengan pesanannya. Banyak sekali kata-katanya namun saya berusaha mengendalikan diri agar tetap tegar dan tidak menyalahkan siap, meskipun tugas itu sebenarnya temannya saya, dan saya berusaha tidak membeci pegawai itu,  karena saya tahu saya memang salah pensanannya tidak sesuai dan ia mengajarkan tentang ketelitian agar tidak ceroboh. Dari kejadian itu saya ambil nilai positifnya saja, harus lebih teliti dan hati-hati dalam menerima pesanan agar kejadian itu tidak terulang lagi. Teman yang saya ajak satu tempat magang empat orang namun yang satu malesnya luar biasa. Datang paling belakang, kalau ada tugas keluar paling pertama saja kelaur, suka nyari nama dengan pegawai, kadang-kadang saya kesel dengan sifat-sifatnya namun saya berusaha untuk tidak emosi, dan berusaha memberitau agar idak terlambat. Karena dari awal nyari tempat magang dia tidak ikut. Cuma saya dan teman saya yang mencari informasi dan mencari tempat magang.  Pada saat kelas 3 semster 2 saya mengikuti Kunjungan Industri ke PT BATIK SMART Dan PT GLASS KACA di Yogyakarta. Sebelum Yogyakarta terlebih dahulu melakukan persembhyangan ke pura Mandara Giri Semeru Agung, atau yang biasa di kenal Pura Lumajang. Setelah itu baru melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta untuk melakukan kunjungan industi. Setelah melakukan kunjungan industri di ajak ke Prambana, Borobudur, Monjali, Kraton, Mallioboro, PGS. Pada saat belanja banyak menemui barang-barang yang bagus, namun saya membatasi, apa-apa saja yang perlu di beli. Agar bekal yang diberikan ada sisa. Pada saat belanja saya berusaha mencari yang perlu-perlu di beli dan yang tidak perlu saya beli sekedar saya lihat-lihat saja. Sepulang saya dari Jawa nenek tiri saya masuk RSU dan akhirnya meninggal ternyata suka duka itu sangat berdampingan.  Pada saat SMK merayakan hari raya galungan, sembhyang ke Jagatnata,  ke Pura Penulisan, Batur, Besakih ikut tirtaytra tahun 2007. merayakan Nyepi. Namun terkadang pada saat nyepi saya tidak bisa puasa karena maag. Saya tidak keluar dari rumah serta saya berusaha agar tidak berkat-kata yang dapat menyakit perasaan orang lain. Tahun 2009 melakukan persembhyangan di pura Pulaki, Pemuteran, dan Pura Bhatara Wawu Rauh (Jayaprana). Sering pula membantu orang yang menyelenggarakan Upacara Yadnya, dan pernah juga menengok orang sakit dan pada waktu nenek saya sakit dirawat dirumah sakit umum saya  menunggunya. Pada saat saya kelas tiga banyak hal yang pernah saya lewati, tidak ada teman yang ngekos disana, hanya saya sendiri, anak tuan rumah saya dulunya tidak tinggal satu rumah namun pada waktu tinggal serumah, hamper setiap hari mereka bertengkar saja. Waktu saya belajar sungguh-sungguh terganggu, namun saya berusaha untuk berkonsentrasi. Kalau pagi anak tuan rumah saya yang baru tinggal disana menghidupkan musik sangat keras-keras, kalau malam tv nya sangat keras, hampir saja saya mau pindah kos, saya kasihan pada orang tua saya, sehingga saya tetap kos  disana  samapai tamat. Padahal banyak hal yang membuat tidak nyaman kos disana, sebelum anaknya tinggal disana tuan rumah saya selalu marah kalau teman-teman saya main kekos, pada hal teman-teman saya cewek- cewek saja. Dan kalau dia bertengkar dengan anak atau menantunya maka saya pun ikut jadi sasarannya, saya tidak ajak ngomong kalau hal-hal seperti itu saya sudah biasa dan saya tetap sabar karena setatus saya disana sebagai anak kos yang harus selalu hormat pada tuan rumah. Pernah tuan rumah  saya dengan anaknya yang baru ikut tinggal dirumahnya bertengkar hebat, saya sangat terkejut karena saya lagi belajar didepan kamar saya gelas di lempar dan suara-suara yang lainnya, hingga membuat saya pingsan, dan samapai sekarang pun saya teroma kalau ada suara yang keras-keras seketika. Keadaan ini yang membuat saya ingin  pindah kos karena tidak tahan dengan keadaan itu. Namun saya berusah mengendalikan ego saya jika saya pindah kos maka orangtua saya harus bayar kos lagi, maka saya tetap bertahan kos disana dan tetap berkonsentrasi. Pada saat ujian saya berkonsentrasi untuk mengisi lembar jawaban karena jika salah memasukakan identitas atau mengisinya tidak pas dilembar jawaban bisa berdapat fatal, syukur saya lulus. Setelah ujian  mengadakan   perpisahan di Pura Besakih.

2.1.5    Aktivitas Pada Saat Kuliah
2.1.5.1 Aktivitas Semester I
Setelah saya tamat pada tahun 2010, saya melanjutkan kuliah di IHDN Kampus Singaraja. Setelah selesai mengikuti tes tulis dan psikotes, pengumuman dan pendafttaran ulang di kampus  Bangli. Saya membayar pendaftaran ulang hari pertama, sebelum berangkat saya sarapan jam 5 pagi di Pedawa.   Dan  berangkat ke Bangli di hantar kakak sepupu saya  dari Singaraja jam 9 samapai di Bangli jam 11. Mahasiswa yang akan membayar pendaftaran sangat membeludak. Ketika pembayaran tidak satu tempat, kalau tidak salah sampai 10 ruangan tempat pembayarannya,  karena di pisah-pisah, dan mengantri. Di ruangan panas karena berdesak-an, kalau ditinggal beli makan takutnya nama saya di panggil. Selesai saya membayar uang pendaftaran ulang sekitar jam 5.30, satu harian penuh saya tidak makan, sepulang dari Bangli saya juga tidak makan, karena sudah malem dan di Kintmani kehujanan sampai di Singaraja sekitar jam 7.30. Setelah membayar pendaftaran ulang seluruh mahasisiwa di ajak mewinten di Pura Melanting. Dan setelah itu mengikuti Masa Upanayana di Bangli selama 5 hari, banyak hal yang saya rasakan pada saat masayu, sampai di kampus tinggal di asrama putra dan mondar mandir mencari asrama putri, selama 5 hari saya tidur dengan teman-teman saya selalu jadi korban tidak dapat tempat tidur. Setelah selesai mengikuti Masa Upanayan selama 5 hari baru mengikuti perkuliahan. Belajar di dalam kelasa dan di luar kelas yaitu beradaptasi dengan lingkungan kampus. Saya ikut UKM Yoga dan Teater, dalam latihan-latihan Teater sering saya di ajak untuk membayangkan sesuatu yang pernah dialami, atau memebayakan sesuatu yang lainnya. Dan dalam UKM Yoga pada waktu semester 1 saya ikut kelas Yoga yang menjadi pemateri waktu itu bapak Sugata, dan Bapak Tika. Di perkenalkan gerakan surya namaskar, dan beberapa gerakan asana yang lainnya. setelah perkenalan beberapa asana dan ceramah setelah itu baru meditasi.  Saya  ikut berpartisipasi dalam Dies Natalis tahun 2010 ikut lomba kreativitas kelas dan pentas Teater. Ikut persembhyangan Purnama-Tilem, Saraswati, Galungan, Kuningan. Dan sembhyang di rumah, di sanggah dadia,  di Pura Desa, dan Pura Subak.  

2.1.5.2 Aktivitas Semester II
            Banyak hal yang pernah saya lakukan pada saat saya semester II diantaranya : mengikuti pembelajaran di dalam kelas dan diluar kelas. Ikut ngayah pentas teater di Geriya di Kekeran dan ngayah di Unggahan. Ikut kerja bakti penanaman pohon dan pembersihan muda mudi di Desa Pedawa dalam rangka ulang tahun kota Singaraja.  Sembahyang saraswaati,  sembahyang di pura Desa pada saat odalan dan ngenteglinggih serta  merayakan hari Raya nyepi, namun saya tidak bisa puasa penuh Karena saya memiliki sakit maah, serta saya berusaha mengandalikan diri agar tidak berkata-kata yang dapat menyakiti orang lain serta berusaha bersikap yang lebih baik. Pada saat pujawali dikampus saya sempat ikut lomba pajegan dengan Mega, Trisna, Dewa Ayu, Gek In. Pada saat lomba sudah dimulai semua sarana yang akan digunakan sumuanya sudah siap dan tidak boleh mencarinya keluar. Semua peserta sudah mulai bekerja, di kelompok kami Trisna memasang gedebong ke kedulang karena terlalu keras dan tidak pas akhirnya gedebong patah. Kami berlima kebingungan karena tidak boleh mengambil perlengkapan lomba keluar ruangan. Sedangkan peserta yang lain sudah mulai bekerja. Kemudian kami memukan ide gedebong itu kami ikat dengan tali rapiah agar gedebongnya tetap tegak. Dan kami terus berkonsentrasi agar bisa melanjutkan bekerja dan pajegan kami dapat harapan 1.

2.1.5.3 Aktivitas Semester III
            Aktivitas yang pernah saya lakukan pada semester III, diantaranya saya ikut pembelajaran di dalam kelas dan diluar kelas, serta saya ikut persembahyangan purnama tilem dan saraswati, mengikuti perayaan Galungan dan Kuningan.  Pernah saya ikut latihan geraka jalan dan ikut cek rute, pada saat latihan di jalan sore hari sangat panas haus namun tetap mengendalikan diri. Pada tagal 18 agustus saya juga ikut pawai pembangunan, berias dari pagi sekitar jam 9 setelah selesai berias langsung berangat ke taman kota, karena kecamatan Buleleng yang terakhir, maka kumpulnya di lapangan di depan mahasurya, sangat panas dan pada saat sudah berjalan juga panas dan berusaha mengendalikan diri. Pada bulan Nopember saya ikut lomba penulisan naskah mimbar Agama Hindu. Pada saat loma hari jumat saya ada kulaih sore Acara Agama Hindu UTS dan Niti Sastra. Persiapan lomba mulai dari jam 2, peserta lomba sudah berkumpul saya masih mengikuti UTS Acara Agama Hindu, saya berkonsentrasi pada untuk memjawab soal-soal UTS, meskipun peserta lomba semuanya sudah mengaambil undian. Pada saat saya selesai UTS saya langsung mengikuti lomba dan saya dapat undian terahir, namun saya tukar, karena jam 5 saya ada kuliah Nitisastra, saya dapat undian 7 namun bisa saya tukar dengan undian 6. Pada saat saya mulai lomba memaparkan naskah didepan juri, Dosen yang mengajar Nitisastra sudah datang dan perkuliahan sudah dimulai, namun saya tetap berkonsentrasi untuk lomba dan setelah lomba saya bisa mengikuti perkuliahan meski terlambat dan naskah saya mendapatkan juara III. Selesai lomba dan perkuliahan saya menyadari meski banyak hal yang saya lakukan namun hasilnya maksimal itu semua karena saya berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang saya hadapi, dan saya pada saat lomba tidak mengharapkan hasil namun menganggap itu sebagai kewajiban. Pada saat Saraswati ada lomba Dharma Pepadikan, masing-masing kelas harus mengikuti lomba itu, saya yang ditunjuk korti untuk menjdi kordinator lomba itu. Saya menghubungi teman-teman yang akan diajak lomba ada yang tidak bisa. Karena menggunakan bahasa bali terpaksa saya buatkan diaolog-diagolnya. Pada saat latihan ada saja yang tidak hafal dengan dialog-dialognya dan kekurangan peserta lomba sebagai penginter bawos tidak ada yang mau, kalau terus cowok-cowoknya selain yang sudah jadi penganten dan jadi bapak  tidak ada yang mau terpaksa dintara cowok 3 yang jadi orang nikah dan jadi bapak itu salah satu haru ada yang jadi pangenter bawos. Dan besok akan lomba baru ada yang mau menjadi pengnter bawos. Hal itu yang  memuat saya  harus ekstra sabar mengadapi teman-teman saya.  Pernah saya sakit gatal-gatal, tangan dan kaki saya seperti bisul ada yang mengtakan itu dangkangan. Saya bawa kedokter dibilang aler. Saya dilarang untuk makan ikan laut terutama udang dan ikan tri. Sampai sekarang saya berusaha menghindari makan ikan laut.

2.1.5.4 Aktivitas Semester IV
Pada saat saya semester  IV ikut pembelajaran diluar kelas dan didalam kelas. Ikut persembhyangan purnaam-tilem, galungan dan kuningan, ngayah pada saat pujawali dikampus, saraswati. Dan   pernah saya meninta  bantuan kepada teman saya dan dia kekos saya, temen saya datang kekos saya, pada saat teman saya kekos, Tuan Rumah saya tidak ada dirumah dia sedang menengok anaknya di Gianyar. Yang ada dikos hanyalah menantu dan anak tuan rumah saya. Pacar teman saya datang mencari teman saya. Pacar teman saya membawa sepatu naik sampai didepan kamar saya, pacar teman saya masih duduk. Memantu tuan rumah saya langsung ngomel-ngomel dan mengepel lantai. Omelannya segala macem mengatakan tidak punya etika, tidak punya tata karma, mungkin tidak pernah masuk rumah orang yang di kramik. Saya yang mendengar kata-kata menantu tuan rumah saya sangat malu pada teman saya. Seketika teman saya pergi, dan tidak mau kekos saya lagi. Memang saya akui pacar teman saya memeng salah, tapi caranya juga salah tidak memikirkan perasaan teman saya. Padahal memantu Ibuk kos saya itu tidak pernah mengepel. Saya berusaha untuk sabar dan tidak melawan, karena saya tahu memang saya dan teman saya juga salah. Tapi pada waktu itu saya benar-benar malu kepada teman saya atas kejadian itu. Padahal saya yang memintanya kekos saya, saya mau meminjam modem untuk mengirim tugas. Namun saya berusaha mengendalikan diri saya, teman saya dihina dihadap saya, baru mereka pergi diketawakan. Saya yang merasa malu atas kejadian itu, saya merasa saya sumber dari masalah itu. 
Pernah pula saya sembahyang dengan teman-teman saya sembahyang kepura Pucak Bukit Sinunggal Tajun. Dari kos saya dengan Astini, Yogik, Ogik dan Krisna Adi P.A.H III sekarang. Astini dengan ogik boncengan, dari kos mereka jalan mendahului dan ngebut. Ternyata di pompa Kubutambahan ogik membeli bensin, kami tidak  tahu. Setelah sampai di Tamblang Astini nelpon, ternyata dia masih di Kubutmbahan menunggu kami bertiga. Saya mengatakan sudah di Tamblang di suruh menunggu, ada sekitar 45 menit saya menunggu belum juga mereka datang, baru saya mau mnghubungi Astini dia yang dahuluan menghubungin saya, ternyata mereka sudah sampai di Tajun sudah memasuki jalan ke Pura Bukit Sinunggal, ternyata di Tamblang mereka lewat jalan penyembrangan. Saya berusaha mengendalikan kekesalan dan tidak marah, kalau pada saat itu saya tidak akan sembhyang saya pasti sedikit kesal namun karena itu akan sembhyang saya berusaha untuk tidak marah dan menjadikan hal itu bahan terwaan. Sampai di Pura Bukit Sinunggal saya sembhyang dengan Budi Pena 3. Saya dari kos hanya membawa nasi 4 bungkus. Setelah sembhyang di Pura Bukit Sinunggal kemudian kami sembhyang ke Pura Pojok Batu. Ternyata Budi ikut sembhyang ke sana, dan di Pura Pojok Batu kami makan karena nasinya cuma 4 bungkus  saya dan Astini makan tipat saja. Meski lama menunggu Astini dan Ogik lama di Tamblang dan makan tipat di Pojok Batu, namun saya senang,  itu dapat di jadikan pembelajaran dalam pengendalian diri dari kekesealan dan kebosanan namun menjadikan itu semua sesuatu yang tidak membosankan, meski lama menunggu. Dan saya ambil positifnya saja. Tuhan sudah menentukan hal yang terbaik untuk saya bertiga, kalau saja saya meneruskan perjalan mungkin akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. 

2.1.5.5 Aktivitas Semester V
Ikut pembelajaran diluar dan didalam kelas. Sembahyang purnama-tilem sembahyang disanggah dadia. Ikut pentas teater di kampus singaraaj dalam diesnatalis, dan pentas dikampus Denpasar. Pada saat pengabenan di Desa Pedawa saya ikut ngayah.  Dari semester I sampai semester V,  setiap ada tugas kelompok paling sering membuat saya mengendalian diri agar tidak marah-marah pada teman-teman. Karena apa setiap ada tugas kelompok yang saya ajak membuat paling satu atau dua orang saja. Yang lain sudah saya sms saya ajak membikin balas sms dari saya saja tidak ada. Meski tugas kelompoknya di acak atau pakai absen tetap saja yang saya ajak bekerja satu atau dua orang saja. Yang paling parah saya rasakan kelompok saya pada saat semerter V ini, bukannya teman-teman yang saya ajak satu kelompok  ada perubahan malah tambah hancur, ada salah satu mata kuliah ada tugas kelompok yang jumbalahnnya sekitar 10 dan 9 orang, namun sedikit pun tidak ada respon dari teman-teman saya, ada beberapa yang tidak membayar iuran ngeprin. Jangankan ikut membikin tugas,  menanyakan tugasnya sudah selesai saja tidak. Saya sms ada yang balas dan ada yang tidak yang balas alasannya sibuk ada urusan. Dan ada beberapa tugas kelompok di semester V ini yang membuat saya ekstera sabar mengadapi teman-teman satu kelompok saya, yang mau bekerja itu saja yang lain alasannya bermacam-macam. Bermacam-macam sifat dari teman-teman saya yang membuat jengkel namun saya berusaha sabar dan terkadang sikapnya memebuat ketawa,  masak presentasi besok sekarang baru menanyakan mana tugasnya yang akan di ketik padahal dari dulu saya wanti-wanti mengtakan ada tugas. Dia tidak merespon, baru besok mau presentasi baru menanyakan mana-mana saja yang akan diketik padahal tugasnya sudah selesai saya buat dengan teman kelompo saya yang mau ikut bekerja. Sampai-samapai anggota kelompok yang lain seperti ini, kamu baru bangun dari mimpi ya kelompok kamu kan besok presentasi masak sekarang baru menanyakan materi yang akan di presentasikan. Jawabannya eh lupa aku, sibuk ajak aku. Sebenarnya saya juga sibuk tapi saya punya tanggung jawab kelomok itu menyangkut saya jadi saya berusaha ikut membikin meskipun teman-teman yang lain mencari materi. Berbagai sifat-sifat teman yang temui dalam tugas kelompok, karena ada beberapa yang diacak  ada pula teman saya yang janji-janji belaka katanya dia mau nyari materi mau bikin  pendahuluan dan ada pula yang mau membeli buku tapi semua itu tidak ada, siapa yang tidak kesal dengan sikap-sikap teman-teman saya seperti itu, tapi saya berusaha untuk sabar. Tidak hanya itu saja jika saya ikut menanggapi pertanyaan pada saat presentasi tanpa diskusi dengannya, saya dikatakan emosi saja ternyata maksud dari teman saya itu kalau ada pertanyaan apa jawabannya dia yang akan menanggapi. Berbagai sifat-sifat dari teman-teman saya yang terkadang membut saya kesal ada yang mau bekerja tapi pintar nyari nama dengan teman-teman ia mengatakan dia saja yang membikinnya, namun saya berusaha sabar dan diam saja. Dalam tugas kelompok posisi saya serba salah.
Pada hari selasa kakek saya di rumah sakit saya dari pagi dirumah sakit karena kuliah Yoga jam 11. Ketika saya sampai dirumah sakit bibik saya pendarahan namun tidak parah. Saya diminta  mengantar untuk priksa. Jam 8 lebih pegawai loket umunya baru ada, dari loket umum saya ke poliklinik kebidanan disana lama menunggu dokter kandungannya, setelah bibik saya dipriksa disana lumayan sekitar jam 10, lagi disuruh ke ruang USG sekitar 10.20 setelah di USG bibik saya kembali disuruh keruang poliklinik kebidana membawa hasil USGnya, dari ruang   poliklinik kebidana disuruh untuk membeli obat di apotik. Diaptik sudah jam 10.40 dan saya menunggu sekitar 10 menit, namun saya tetap tenang dan saya yakin saya tidak akan terlambat pada saat saya diapotik menunggu pegawainya saya tetap membayangkan filem Ramayana ketika Rama mau di bunuh oleh Parasurama namun Rama tetap tenang, dan saya berusaha untuk tenang. 10.50 saya masih dirumah sakit dan dihantar kekos oleh paman saya. Saya tidak terlambat mengikuti perkuliahan Yoga. Ternyata sikap yang tenang dan tanpa keragu-raguan akan mencapai hasil sesuai yang diinginkan. Itulah sekilah tentang aktivitas dari belum saya sekolah hingga sekarang yang saya ingat.   


2.2       Komentar
Aktivitas saya dari sebelum SD hingga sekarang merupakan bagian dari yoga, yang termasuk  dalam Catur Marga Yoga dan Astangga Yoga. Catur Marga Yoga ada empat yaitu: Bhakti Yoga, Karma Yoga, Jnana Yoga dan  Raja Yoga. Sembahyang merupakan bagian dari yaga.  Dari beberapa aktivitas yang pernah saya lakukan yang termsuk kedalam yoga.

2.2.1    Catur Marga Yoga
2.2.1.1 Bhakti Yoga
            Yaitu dari sebelum SD samapai sekarang perguruan tinggi, sering saya sembahyang di rumah pada saat hari raya seperti Nyepi, Siwalatri, Saraswati, Pagerwesi, Galungan dan Kuningan  atau hari-hari tertentu. Sembahyang di sekolah, sanggah dadia, dan  di pura-pura umum. Trisandya di ajarkan dari sebelum SD. Pada saat masih sekolah setiap hari melakukan persembahyangan Trisandya disekolah dan dirumah sampai sekarang. Setelah saya kuliah saya ikut kelas yoga di Banggli yang di ajarkan tentang meditasi. Dan pada saat saya ikut ukm Teater juga sama, sebelum latihan terlebih dulu membayangkan sesuatu dan berkonsentrasi.
Bhakti Yoga merupakan cara menghubungkan diri dengan Tuhan dengan jalan bhakti atau sembahyang. Ada kramaning sembah yaitu sembahyang secara bersama-sama, Trisandya artinya tiga kali mengadakan kontak hubungan dengan Tuhan. Trisandya dilakuan oleh para pemula yang belum mampu mengabstaksikan Tuhan. Kramaning sembah pemujaan didominasi kea rah dewa dan leluhur sedangkan Trisandya dilakukan oleh para pemula yang persembahyangan ke arah Tuhan. Meditasi merupakan bhakti dengan menggunkan pikiran. Dan sembahyang pada saat perayaan hari raya Nyepi, Siwaratri, Saraswati, Pagerwasi, Galungan dan Kuningan.  Bahwa pemujaan atau sembahyang umum  dilakukan dengan kramaning sembah memakai banten atau sesajen yang sering diiringi nyanyian pujian. Dan Trisandya memakai nyanyian dan pujian dan pemusatan ikiran.  (Pidarta. 2005: 77,91,99,102,106).


2.2.1.2 Karma Yoga
Yaitu, ikut ngayah dikampus, pada saat upacara ngaben, upacara ngenteg linggih, ikut membantu ibuk saya membikin banten, membantu orang pada saat menikah, orang tiga  bulanan. Dan upcara yang lainnya. pernah menjenguk orang sakit dirumahnya ataupun dirumah sakit serta pernah menungguin nenek tiri, kakek, bibik dan keluarga saya dirumah sakit. Pada saat nenek tiri, keluarga dan tetangga saya meninggal saya ikut melayat sampai dikuburan.
Yaitu bekerja sebagai keharusan tidak hanya bekerja untuk mendapatkan  uang atau untuk mencari nafkah, melikan juga untuk kegiatan-kegiaatan yang alinnya yang tidak mesti mendatangkan uang. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud antara lain adalah bekerja bakti, membantu orang punya hajat, menengok orang sakit, melayat orang meninggal, ikut menyiapkan upacara, melaksanakan upacara agama, dan yang lainnya jenis-jenis pekerjaan ini yang menjadi cangkupan Karma Yoga. (Pidarta. 2005: 40-41).

2.2.1.3 Jnana Yoga
            Yaitu: menghubungkan diri dengan Tuhan, lewat melaksanakn belajar untuk membuka tabir rahasia hidup, dalam rangka mencapai hidup yang sempurna. Aktivitas saya yang termasuk Jnana Yoga yaitu: belajar menulis sebelum sekolah, sudah bersekolah belajar didalam kelas dan dirumah tentang mata pelajaran yang berkaitan dari SD hingga sekarang.
            Belajar disekolah dan dirumah adalah merupakan bagin awal dari  Jnana Yoga. Jnana Yoga  dapat dimulai dari pembentukan dari kelompok bermain dan Taman kanak-kanak. Yang merupakan letak kunci keberasilan Jnana Yoga dikemudian hari. Pembiasaan masa-masa belajar disekolah seperti SD, SMP, SMU/SMK.  (Pidarta. 2005: 40-41).

2.2.2    Astangga Yoga
2.2.2.1 Yama
            Aktivitas saya tergolong pengendalian diri yaitu pada saat saya SD, SMK saya sakit dan tidak di berikan makanan yang digoreng, es, dan snack. Serta samapi sekarang saya tidak diperbolehkan makan ikan laut. Ketika saya ditertawakan pada saya kehujanan.  Pada saat SMP tidak berbekal hingga seharian tidak berbelanja, serta berjalan sendirian kehujanan.  Ketika kunjungan industri SMK dan KKL ke Jawa berusaha mengendalikan diri membeli barang-baang yang penting-penting saja.  Pada saat membayar uang pendaftaran di Banggli seharian tidak makan. Pada saat lomba mepadik dan saat semester V ketik ada tugas kelompok harus ekstra sabar, dan dari semester I hingga semester V harus sabar mengadaai teman-teman kelompok yang tidak mau bekerja.
Yaman merupaakn pengendalian diri yang harus dilakukan oleh setiap orang dalam usaha meningkatkan kualitasa hidup yang lebih baik. (Yasa dkk, 2006 : 24)

2.2.2.2 Asana
            Kata Asana berarti sikap duduk (Zoeltmulder dalam Yasa dkk, 2006 : 25), yakni duduk dengan sikap sempurna : duduk menuru sistem yoga. Maksudnya, orang akan  mampu duduk dengan benar dan baik bilamana keadaan fisiknya sehat sempurna. Oleh karena itu para peminat yoga pertama-tama hendaknya membina kebugaran fisiknya melalui olahraga yoga yang sering disebut yoga Asana.  Dan ada berbagai macam gerak yoga. Tetapi berbagai variasi Asana  itu dalam posisi duduk, berdiri termasuk didalamnya posisi duduk, berdiri termasuk didalmnya posisi terdiri terbalik, dan terlentang. Orang dapat memilih beberapa variasi Asana.  Jadi, disesuaikan dengan keadaan fisik peminat yoga.
            Ktika saya kuliah ikut UKM yoga diajarkan tentang beberapa gerakan yoga. Dan pada saat praktek yoga diajarkan beberapa gerakan yoga.

2.2.2.3 Pranayama
            Kata Pranayama, berarti latihan pernapasan (Zoetmulder dalam Yasa dkk, 2006 : 26). Dalam praktek yoga sering diajarkan tentang pengaturan nafas. Dan pada saat latihan teater pun diajarkn tentang pernfasan. Serta dalam aktivitas sehari-hari selalu menggunakan pernafasan.

2.2.2.4 Prathyahara
Dalam aktivitas sehari-hari yang termasuk kedalam Prathyahara yaitu pada saat SD tetika tidak boleh makan, makanan yang digoreng, es dan snack, sekitar 2 bulan. Dan pada saat SMP sekolah tidak berbekal hingga seharian tidak berbelanja. Pada saat SMK sakit dan tidak boleh makan yang digoreng, yang pedas, buah, es, kacang. Pada saat saya semester II sakit gatal-gatal dan tidak boleh makan ikan laut dan sampai sekarang saya tidak makan ikan laut. Serta pada saat kunjungan industri ke Jawa berusaha membeli yang prlu dibeli saja. Pada saat semester IV KKL ke Jawa, pada saat belanja di Mallioboro membli yang penting-penting saja.
Kata Prathyahara artinya penarikan diri (Zoetmulder dalam Yasa dkk, 1995 : 856). Dalam konteks yoga berarti menarik indra dari objek kesukaannya. Masing-masing indra memiliki kesenangan sendirii-sendiri, misal indra mata suka akan rupa dan warna yang indah, tetapi benci kepada rupa dan warna yang buruk. Indra penciuman suka mencium bau harum, tetapi benci kepada bau busuk, indra pada lidah suka merasakan makan dan minum yang enak, tetapi benci kepada makanan dan minuman yang basi atau tidak enak. Indra pada telinga suka mendengar irama yang indah, tetapi benci kepada irama yang tak beraturan. Indria kulit suka merasakan sentuhan yang halus namun benci kepada sentuhan yang kasar. Indra kemaluan suka merasakan hubungan seks yang dicintai, tetapi tidak mau bersetubuh dengan dengan yang tidak dicintai. Demikianlah indrya-indrya itu harus dari hal yang disenangi atau yang dibenci, lalu diarahkkan ke dalam dirinya. (Yasa dkk, 2006 : 26-27).
2.2.2.5 Dharana
            Pada saat mengikuti ujian SD, SMP, SMK, UTS, UAS menjawab soal-soal penuh dengan konsentrasi,  Pentas-pentas Teater dipanggung sesuai dengan peran yang didapat, pada saat mengikuti lomba naskah mimbar namun saya masih mengikuti UTS, pada saat lomba pajegan. Termasuk  dalam Dharana karena berkonsentrasi.
Kata dharana berarti memegang, membawa, menguasai, memiliki Setelah indrya ditarik dari obyeknya dan dibawah pengawasan manah ‘pikiran’. Selanjutnya menguasai indria-indra dan memusatkan pikiran pada obyek meditasi. (Yasa dkk, 2006 : 27).


III        Penutup        
            Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari saya terdapt ajaran yoga, yang saya lakukan aktivitas itu tanpa disengaja. Dan ada pula ktivitas yoga itu yang disengaja seperti praktek  mata kuliah yoga II. Ajaran yoga yang yang sering saya laksanakan dalam aktivitas  kehidupan sehari-hari, diataranya dalam catur Marga Yoga , yaitu Bhakti Marga Yoga, Karma Marga Yoga dan Jnana Kamrana Yoga. Serta dalam Astangga Yoga yaitu Yama, Asana, Pranayama, Pratyahara dan Dharana.


Daftar Pustaka

Pidarta, Made. 2005. Hindu Untuk Masyarakat Umum Pada Jaman Pasca    Modern. Surabaya : Paramita.

Saraswati, Swami Satya Prakas. 2004. Raja Yoga. Surabaya : Paramita

Yasa, I Wayan Suka dkk. 2006. Yoga : Marga Rahayu. Denpasar: Widya Dharma dan Tim PIA Fakultas Ilmu Agama Universitas Hindu Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar